kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Kembali Negosiasi dengan AS, Pemerintah Targetkan Tarif 0% untuk Komoditas Unggulan


Kamis, 30 Oktober 2025 / 13:44 WIB
Kembali Negosiasi dengan AS, Pemerintah Targetkan Tarif 0% untuk Komoditas Unggulan
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta. Pemerintah Indonesia kembali membuka negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan tarif bea masuk 0% bagi sejumlah produk ekspor unggulan ke Negeri Paman Sam tersebut.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia kembali membuka negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan tarif bea masuk 0% bagi sejumlah produk ekspor unggulan ke Negeri Paman Sam tersebut.

Langkah ini dilakukan menyusul sinyal positif dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang tengah meninjau ulang kebijakan tarif untuk empat negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Dalam perintah eksekutif sebelumnya, AS mengenakan tarif resiprokal 19% terhadap Malaysia, Thailand, dan Kamboja, serta 20% terhadap Vietnam. Namun, Gedung Putih pada Minggu (26/10/2025) lalu mengumumkan akan mengidentifikasi produk-produk tertentu yang berpotensi memperoleh tarif 0% untuk mitra dagang yang dianggap aligned partners.

Baca Juga: Airlangga: RI Upayakan Tarif Impor ke AS Jadi 0 Persen untuk Sawit dan Kakao

Menanggapi perkembangan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia bersiap akan melakukan negosiasi lanjutan terkait tarif dagang dengan AS untuk mendapatkan potensi yang sama, mendapatkan tarif 0% dari sebelumnya 19%.

“Indonesia ditargetkan dalam bulan November ini, setelah APEC meeting besok, kita akan memulai negosiasi kembali,” ujar Airlangga, Rabu (29/10/2025).

Kemarin beberapa negara termasuk Malaysia, kemudian juga Kamboja, hari ini Korea Selatan, Jepang, kita juga menunggu besok mungkin dalam waktu dekat China.

Ia menyebut sejumlah negara lain seperti Malaysia, Kamboja, Korea Selatan, Jepang hingga China juga sedang melakukan pembahasan serupa dengan AS.

“Sebagian besar sih kita sudah juga selesaikan, namun masih ada legal drafting yang kita sedang bahas dengan mereka,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Pemerintah Masih Berupaya Dapatkan Kesepakatan Tarif Impor Nol Persen ke AS

Airlangga menambahkan, Indonesia berharap bisa mendapatkan perlakuan serupa dengan Malaysia, yakni tarif 0% untuk komoditas tertentu.

"Sudah kita bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi, seperti kelapa sawit, kakao, rubber (karet), itu seluruhnya diberikan nol persen," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga akan mengusulkan agar komoditas yang menjadi bagian dari rantai pasok industri seperti industri medis turut dimasukkan dalam daftar produk bebas tarif tersebut.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap akses pasar ekspor ke AS dapat semakin terbuka, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global di tengah ketidakpastian hubungan dagang antarnegara besar.

Selanjutnya: BRI Telah Salurkan Pembiayaan Rp 104,4 Miliar untuk Pembangunan Dapur MBG

Menarik Dibaca: Tampilkan Cara Bahagia di Dunia yang Makin Gila, Film Dopamin Tayang 13 November

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×