kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Kelas Menengah Lebih Memilih Menabung, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tertekan


Kamis, 23 Januari 2025 / 15:20 WIB
Kelas Menengah Lebih Memilih Menabung, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tertekan
ILUSTRASI. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2024. Perubahan perilaku kelas menengah di Indonesia menunjukkan tren yang mengarah pada peningkatan kebiasaan menabung dibandingkan belanja.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perubahan perilaku kelas menengah di Indonesia menunjukkan tren yang mengarah pada peningkatan kebiasaan menabung dibandingkan belanja.

Chief Economist PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan, pola ini memberikan indikasi kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi di masa depan, yang sekaligus berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga sebagai pengggerak utama ekonomi nasional.

"Ini mengindikasikan adanya penurunan daya beli, dan biasanya kalau menabung itu adanya antisipasi atau precautionary motive dari kelompok ini atas ketidakpastian kondisi perekonomian ke depan," ujar Kadek dalam acara Economic dan Taxation Outlook 2025, Kamis (23/1).

Kondisi ini turut berkontribusi pada penurunan daya beli masyarakat, terutama di segmen consumer goods, kebutuhan medis, dan mobilitas. 

Baca Juga: Penurunan Kelas Menengah Ancam Target Penerimaan Pajak di 2025

Berdasarkan data Mandiri Spending Index, pertumbuhan belanja masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2024 lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Karena dengan saving rate Indonesia yang sekarang relatif tinggi, melebihi negara lainnya ini akan berpengaruh pada pengurangan konsumsi masyarakat yang mana konsumsi itu mendorong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia," katanya.

Ia menyebut, kelas menengah memiliki peran strategis dalam mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, riset LPEM FEB UI menunjukkan bahwa proporsi kelas menengah di Indonesia menurun dari 23% pada 2019 menjadi 18% saat ini, dengan konsumsi mereka turun dari 41,9% menjadi 36,8%.

"Kita harus hati-hati terkait dengan ini karena ekonomi Indonesia itu 50% lebihnya didorong oleh konsumsi. Dan menurunnya konsumsi kelas menengah ini akan memberikan implikasi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

Selanjutnya: Singapore Tourism Board dan Gojek Jalin Kemitraan di Bidang Pariwisata Singapura

Menarik Dibaca: Ini Waktu Terbaik dan Hoki Menyetor Angpao di Tahun Baru Imlek 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×