kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelakar Bahlil: Pemimpin yang Pikirkan Rakyat Tak Hanya Berambut Putih, Juga Botak


Rabu, 30 November 2022 / 13:37 WIB
Kelakar Bahlil: Pemimpin yang Pikirkan Rakyat Tak Hanya Berambut Putih, Juga Botak
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bilang, pemimpin yang memikirkan rakyat tidak hanya terlihat dari kerutan dan rambut putih, tetapi juga rambut botak.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kode terkait kriteria calon pemimpin penerusnya. Terbaru, Jokowi menyatakan soal 'kerutan' dan 'rambut putih' menjadi dua ciri pemimpin yang memikirkan masyarakat.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan kriteria lain. Ia bilang, pemimpin yang memikirkan rakyat tidak hanya terlihat dari kerutan dan rambut putih, tetapi juga rambut botak.

“Bapak Presiden katakan pemimpin yang memikirkan rakyat kan cirinya dua, satu rambutnya putih yang kedua mukanya krucut. Ada satu saran kalau bisa yang kepalanya sudah botak pak, itu juga memikirkan rakyat,” guyon Bahil dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 Hilirisasi dan Kemitraan untuk Investasi Berkeadilan, Rabu (30/11).

Bahlil menyebut, sudah banyak pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang mengalami kebotakan. Ciri tersebut juga ditujukan pada dirinya sendiri.

“Jadi banyak DPMPTSP kepalanya sudah mau botak, apa karena Menteri Investasi juga sudah mau botak juga, itu ciri memikirkan rakyat pak kalau boleh tambah satu lagi,” kata Bahlil.

Baca Juga: Investor Jadi Rebutan Semua Negara, Jokowi: Jangan Dipersulit di Pusat dan Daerah

Sebelumnya, ramai diperbincangkan dua ciri yang disebutkan Jokowi mengarah kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jokowi sendiri menanggapi dengan santai atas asumsi tersebut.

“Ditafsirkan apa pun silakan, tetapi dalam orang bekerja, kalau kerjanya sungguh-sungguh, pasti mempengaruhi fisik,” kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, orang atau pemimpin yang berpikir bisa saja memiliki kerutan di wajahnya menjadi banyak dan, jika berpikirnya berlebihan dan keras, bisa juga membuat rambut menjadi putih.

Ia menyebut, pernyataan tersebut tidak bermaksud menyebut sosok tertentu karena banyak tokoh berambut putih di Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Kalah di WTO Soal Larangan Ekspor Nikel, Jokowi: Banding!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×