Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
“Jika memang diperpanjang akan menambah beban arus kas pengusaha yang harus mengeluarkan biaya operasional sedangkan pemasukan tidak ada. Nggak bisa dibayangkan para pengusaha akan pusing tujuh keliling memikirkan untuk bisa bertahan,” ujar Sarman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).
Sarman menyebut, jika PPKM Darurat ini benar benar diperpanjang, maka akan menjadi dilematis bagi pengusaha khususnya UMKM. Sebab, ada yang mampu bertahan dengan cash flow yang sudah sangat menipis dan ada kemungkinan melakukan rasionalisasi dengan PHK dan merumahkan karyawan bahkan paling ekstrim menutup usahanya. Akan tetapi semua akan kembali ke daya tahan masing-masing sektor usaha.
“Untuk mengantisipasi jangan sampai melakukan PHK dan menutup usahanya, Pemerintah sangat mendesak melakukan evaluasi dan memonitor implementasi berbagai kebijakan stimulus, relaksasi, insentif, keringanan pajak dan kebijakan lainnya yang kesemuanya untuk mengurangi beban pengusaha agar mampu bertahan,” jelas Sarman.
Baca Juga: Strategi Matahari Putra Prima (MPPA) pacu penjualan di tengah PPKM Darurat
Untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak terkoreksi secara mendalam, Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat agar tidak turun drastis selama PPKM darurat dengan menyalurkan berbagai bantuan sosial tunai kepada masyarakat tepat waktu dan tepat sasaran.
“Termasuk subsidi gaji bagi para buruh diharapkan dapat dilanjutkan dan kartu pra kerja serta hibah bantuan modal kerja kepada UMKM,” ujar Sarman.
Ia meminta penegakan hukum dan sanksi tetap harus diberikan secara tegas kepada siapapun yang melanggar PPKM darurat tanpa terkecuali termasuk pelaku usaha. Juga kepada oknum yang sengaja menimbun obat untuk mencari keuntungan sebanyak banyaknya agar diberikan sanksi yang berat. “Bila perlu cabut izin usahanya supaya ada efek jera,” tutur Sarman.
Selanjutnya: Banyak fasilitas kolaps akibat Covid-19, industri kesehatan harus segera dibenahi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News