Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, Bahlil mengatakan investasi di kuartal III-2021 memiliki tantangan yang sangat berat. Pasalnya lonjakan kasus covid-19 memaksa pemerintah untuk memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 di Pulau Jawa dan Luar Jawa.
“Saya katakan ke teman- teman betul kuartal III masa yang berat (realisasikan investasi) sebab kita kena PPKM kurang lebih 1,5 bulan,” ucap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Namun, Bahlil menegaskan, sejatinya pengusaha sudah terbiasa dengan kondisi pandemi. “Tetapi pengusaha otaknya harus ga boleh menyerah pada kondisi, setiap ada kesusahan maka ada secercah harapan yang harus diciptakan. Pengusaha yang hebat pengusaha yang mesti keluar dalam masa kesulitan,” kata dia.
Geliat investasi di saat pandemi virus corona, tercermin dalam realisasi investasi pada kuartal II-2021 yang mencapai Rp 223 triliun atau meningkat 16,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 191,9 triliun.
Adapun nilai tersebut berasal dari PMA sebesar RP 116,8 triliun, tumbuh 19,6%. Sementara, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai mencapai Rp 106,2 triliun, naik 12,7% secara tahunan.
“Foreign direct investment (FDI) sudah mulai sehat di saat negara lain, FDI masih turun kita justru PMA mencapai 52,4% dan PMDN 47,6%,” terang Bahlil.
Selanjutnya: Realisasi investasi hingga kuartal II 2021 mencapai Rp 442,7 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News