kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar peringkat 40 EoDB, ekonom: Masih butuh waktu dan usaha ekstra


Rabu, 12 Februari 2020 / 22:25 WIB
Kejar peringkat 40 EoDB, ekonom: Masih butuh waktu dan usaha ekstra
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) menyerahkan surat presiden (surpres) tentang Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja kepada pimpinan DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2020). FOTO ANTA


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo meminta para menterinya untuk memperbaiki enam komponen kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB). Perbaikan tersebut guna mengerek peringkat EoDB Indonesia menuju peringkat 40 dari saat ini yang di posisi 73.

Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, untuk mencapai peringkat 40 EoDB Indonesia masih membutuhkan waktu dan usaha ekstra. Apalagi, terkait dengan perizinan.

Baca Juga: Ekonom menilai RUU omnibus law mampu perkuat Indonesia kejar peringkat 40 EoDB

Lana mengapresiasi adanya perizinan yang saat ini terpusat di Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), tetapi yang jadi masalah adalah adanya kemungkinan masih ada peraturan daerah (perda) yang masih berbentur dengan peraturan pusat.

"Jadi memang kunci utamanya adalah koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat," kata Lana kepada Kontan.co.id, Rabu (12/2).

Selain itu, Lana juga meminta agar Indonesia bisa kompetitif dengan negara-negara lain. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan menilik waktu yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan dan biaya yang dibutuhkan. Bahkan, bila memungkinkan bisa dipercepat dan harga bisa ditekan.

Baca Juga: Pengusaha berharap RUU omnibus law cipta kerja bisa rampung tahun ini

Dengan melihat kondisi tersebut, Lana pun melihat adanya peningkatan peringkat baru bisa dicapai Indonesia di tahun depan, itu pun peringkatnya diprediksi masih berada di kisaran 50. Tetapi dengan peringkat yang sudah bisa berada di 50, Indonesia sudah bisa dikategorikan menjadi sangat mudah untuk berbisnis (very easy).




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×