kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar investasi, Presiden SBY bertandang ke luar negeri


Senin, 25 Oktober 2010 / 09:46 WIB
Kejar investasi, Presiden SBY bertandang ke luar negeri
ILUSTRASI. Rupiah versus US Dollar


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke China hari ini (25/10). SBY akan menghadiri Shanghai World Expo dan pertemuan dengan pelaku dunia usaha lainnya. Di sana, Presiden akan meneken 26 nota kesepahaman.

Nota kesepahaman itu antara lain tentang kerjasama di bidang pembangunan infrastrktur, energi, pertambangan, pertanian, dan kelautan perikanan. Menurut SBY, dalam forum pertemuan dunia usaha itu dirinya akan menjelaskan rencana pembangunan ekonomi Indonesia dalam lima tahun.

Dalam pertemuan dunia usaha itu akan dihadiri 300 pengusaha dari Indonesia dan China. Tujuan dari pertemuan itu untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi dunia usaha kedua negara.

Usai dari China, Presiden akan bertolak ke Vietnam. Di negeri tersebut, SBY akan menghadiri KTT ASEAN dan KTT Asia Timur.

SBY akan bertemu dengan sejumlah kepala negara. Diantaranya, Presiden China, Presiden Korea Selatan, Perdana Menteri Selandia Baru. Kemudian, Presiden Philipina, dan Perdana Menteri Jepang.

Menurut SBY, hubungan Indonesia dengan negara-negara itu memiliki kerjasama yang erat dengan besaran yang cukup tinggi menyangkut ekonomi. "Terutama Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok," kata SBY sebelum bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (25/10).

Selain itu, secara khusus Indonesia dan Vietnam akan menyepakati kerjasama sektor pertahanan dan kelautan perikanan. Kedua kerjasama itu, dalam rangka meningkatkan pengamanan di wilayah Laut China Selatan dan mencegah terjadinya aksi pencurian ikan di wilayah kelautan masing-masing.

SBY akan tiba kembali di Indonesia pada 31 Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×