kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Keluar negeri, Pansus OJK habiskan Rp 1,7 miliar


Rabu, 29 September 2010 / 09:56 WIB
Keluar negeri, Pansus OJK habiskan Rp 1,7 miliar


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Meski menuai kontroversi, Panitia Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap akan melenggang ke luar negeri. Rencananya, pada Oktober mendatang, panitias khusus DPR ini akan bertandang ke empat negara. Alasannya untuk melakukan studi banding soal OJK.

Empat negara yakni, Jepang, Korea Selatan, Inggris dan Jerman. Panitia khusus DPR memilih Jepang dan Korea Selatan karena kedua negara Asia Timur itu dianggap berhasil menerapkan OJK. Sementara, dua negara Eropa lainnya dinilai gagal menerapkan OJK.

Ketua Panitia Khusus OJK Nusron Wahid menyatakan pihaknya harus melakukan kunjungan ke luar negeri untuk mendalami soal OJK ini. "Banyak yang menganggap hal itu bisa diperoleh dari buku atau internet, tapi apa itu bisa dipertanggungjawabkan," kata Nusron, Rabu (29/9).

Kunjungan kerja ke luar negeri selama lima hari ini yang dilakukan 30 anggota panitia khusus ini menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 miliar. Dua hari untuk perjalanan dan tiga hari rapat dengan pejabat terkait.

Panitia khusus sudah mengagendakan pertemuan dengan beberapa pejabat. Antara lain, pejabat bank sentral setempat dan pemegang OJK di masing-masing negara. Selain itu, mereka juga akan bertemu dengan direksi lima bank besar di masing-masing negara. "Kami akan mendalami, kenapa OJK bisa sukses dan gagal," jelas Nusron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×