kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Kehadiran vaksin Covid-19 tak jamin ekonomi bisa melaju kuat


Senin, 28 Desember 2020 / 14:58 WIB
Kehadiran vaksin Covid-19 tak jamin ekonomi bisa melaju kuat
ILUSTRASI. Kehadiran vaksin Covid-19 tak jamin ekonomi bisa melaju kuat.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hadirnya vaksin Covid-19 menjadi harapan baru bagi perbaikan perekonomian dalam negeri. Namun demikian, pemerintah tetap perlu berhati-hati lantaran vaksin bukan menjadi jaminan bisa mempercepat pemulihan ekonomi tahun depan.

"Kalau masyarakatnya masih sulit mematuhi protokol (kesehatan), sekalipun ada vaksin Covid-19 maka akan sulit juga memitigasi penyebaran," kata Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, pekan lalu.

Enny mengingatkan, vaksin Covid-19 bukan salah satu langkah yang bisa membuat ekonomi 2021 melaju kencang. Ia mengatakan, salah satu pendorong ekonomi dapat cepat pulih adalah bagaimana masyarakat dapat kembali memiliki pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.

Baca Juga: Tambah 1 juta kasus kurang dari seminggu, infeksi virus corona di AS tembus 19 juta

Dua hal tersebut lanjut dia, secara otomatis akan mendorong daya beli masyarakat yang akan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional.

Namun demikian, anggaran perlindungan sosial di tahun 2021 belum tentu akan mendorong daya beli masyarakat. Apalagi, anggaran tersebut justru lebih kecil dibandingkan alokasi pada tahun ini.

Sebab, "Anggaran perlindungan sosial 2020 saja tidak cukup memadai dan efektif untuk sekadar menopang daya beli. Terbukti konsumsi rumah tangga terkoreksi cukup dalam tahun ini," tambahnya.

Enny menyebut, pandemi yang melanda sejak Maret lalu, membuat angka pengangguran terbuka bulan Agustus 2020 bertambah dari 7,10 juta orang menjadi 9,77 juta orang.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Indonesia tembus 700.000, ini 25 gejala virus corona menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×