Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jumlah kecelakan bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) pada arus mudik dan balik tahun 2016 turun 54,58 persen dari 240 kecelakaan menjadi 109 kecelakaan.
Direktur Jenderal Pehubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar mengatakan penurunan terjadi dikarenakan pemeriksaan atau rampcheck secara keseluruhan yang dilakukan Kemenhub kepada bus AKAP. Namun, karena keterbatasan petugas tidak seluruh bus AKAP yang diperiksa.
"Tanggung jawab 14 ribu bus akap, rampcheck 10 ribuan kurang. Terlalu banyak, masih banyak bus yang tidak dilakukan pengujian dan operasi. Banyak kendala ke depan," katanya dalam koferensi pers Evaluasi arus mudik dan balik di Posko Angkutan Lebaran Kemenhub, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Pudji menegaskan kecelakaan bus yang menewaskan sembilan orang dengan tujuan Lembang bukan bus AKAP untuk angkutan penumpang. Menurut dia, bus tersebut merupakan bus sewaan yang mengangkut karyawan untuk mudik.
"Remnya blong, dikocok nggak mau akhirnya guling. Enam (meninggal) di lokasi, tiga di RS. Saya lakukan investigasi dengan penguji, nggak pernah di KIR, Rem tangan mungkin saat operasional nggak berfungsi. Sudah hal sewajarnya dia ngeblong," jelasnya.
Pudji juga mengungkapkan seluruh penumpang transportasi umum khusus bus AKAP dapat terangkut dan tidak ada yang terlantar saat arus mudik dan balik lebaran tahun 2016.
"Alhamdulillah secara umum penumpang bisa terangkut dan tidak ada yang terlantar. Kalau kepadatan saya dapat laporan ada yang berebut naik bus di Solo dan Tasik, tapi bisa diatur kepala terminal dan bisa tertib kembali," pungkasnya. (Penulis: Achmad Fauzi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News