kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kecam Boy Thohir Soal 30% Ekonomi Dukung Paslon 2, Faisal Basri: Harus Dilawan


Selasa, 30 Januari 2024 / 22:55 WIB
Kecam Boy Thohir Soal 30% Ekonomi Dukung Paslon 2, Faisal Basri: Harus Dilawan
ILUSTRASI. Ekonom Senior Faisal Basri. Kecam Boy Thohir Soal 30% Ekonomi Dukung Paslon 2, Faisal Basri: Sombong, Lawan


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom senior Faisal Basri mengkritik pengusaha Boy Thohir yang menyatakan bahwa sekitar 30% pengusaha di Indonesia mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.  

Faisal menilai Boy Thohir pongah dan sombong. Hal ini dikatakan Faisal dalam acara peluncuran skor Indeks Persepsi Korupsi 2023 Indonesia di JW Marriot, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024). 

"Kesombongan Boy Thohir itu harus dilawan dan diingatkan dan harus dimiskinkan kalau dia kalah. Dengan beradab, bukan dengan balas dendam," kata Faisal dalam acara tersebut. 

Baca Juga: Para Taipan dan Pebisnis di Balik Calon Presiden 2024

"Dengan keadaban, dengan aturan main yang memang menyebabkan pongahnya Boy Thohir dan kawan-kawan, yang mengeklaim 30% kekuatan ekonomi nasional akan memenangkan pasangan tertentu," imbuhnya. 

Faisal juga menyinggung Boy Thohir yang menikmati keuntungan dari ekspor batu bara sejak tahun 2012, karena melonjaknya harga komoditas unggulan tersebut.

Ia menyebutkan, pendapatan Boy Thohir dari sektor batubara mencapai Rp 1.000 triliun. Namun, negara tidak mendapat sepeser pun pajak dari ekspor tersebut. Padahal, negara lain seperti Amerika Serikat menerapkan pajak wind fall profit dari komoditas unggulan. 

Baca Juga: Grup Adaro dan Grup Djarum Bantah Beri Dukungan ke Prabowo Gibran

"Negara 1 sen pun tidak ambil dari wind fall profit itu sebagaimana Australia, Amerika Serikat, seluruh negara Uni Eropa dan beberapa negara berkembang seperti Mongolia menerapkan wind fall tax. Indonesia? Zero. Karena ancang-ancang untuk modal pemilu ini, sehingga dia bisa pongah seperti tadi," ucap Faisal. 

Menurut Faisal, hal ini jadi konflik kepentingan yang membuat indeks persepsi korupsi di Indonesia stagnan dan menurun. Diketahui, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia berada pada skor 34 atau stagnan pada tahun 2023. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×