kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kata Mendag terkait defisit perdagangan Indonesia-Australia yang capai US$ 3,1 miliar


Rabu, 29 September 2021 / 14:45 WIB
Kata Mendag terkait defisit perdagangan Indonesia-Australia yang capai US$ 3,1 miliar
ILUSTRASI. Kata Mendag terkait defisit perdagangan Indonesia-Australia yang capai US$ 3,1 miliar


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan.

Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara setelah adanya Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (IA-CEPA).

Perjanjian dagang tersebut telah berlaku sejak Juli 2020 lalu. Namun, situasi pandemi virus corona (Covid-19) membuat perdagangan kedua negara ikut tertekan.

Baca Juga: BI rumuskan insentif bagi para pelaku usaha yang menggunakan LCS

"Tidak dipungkiri Covid-19 menjadi masalah terbesar saat ini, diharapkan setelah Covid-19, setelah terbukanya perbatasan kedua negara, saya berharap secepatnya kita dapat mengembalikan perdagangan dan meningkatkan," ujar Luthfi saat konferensi pers, Rabu (29/9).

Kedua negara pun telah sepakat untuk menggenjot perdagangan kedua negara. Hal itu mengingat pentingnya perdagangan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Meski begitu, saat ini neraca dagang Indonesia dengan Australia tercatat defisit sebesar US$ 3,1 miliar pada periode Januari - Juli 2021. Luthfi bilang impor Indonesia dari Australia merupakan kebutuhan bagi industri.

Baca Juga: Begini rekomendasi saham Petrosea (PTRO) di tengah kenaikan harga batubara

"Impor kita dari Australia penting bagi industri Indonesia, ini bagian dari bahan baku yang bisa mengembangkan industri kita," ungkap Luthfi.

Beberapa impor Indonesia dari Australia adalah sapi, daging, dan batubara. Impor tersebut diyakini akan memberikan nilai tambah bagi produk Indonesia.

Baca Juga: Bursa-bursa Saham Dunia Tergelincir, Khawatir Terkena Limpahan Risiko Evergrande

Luthfi pun menambahkan bahwa keuntungan IA-CEPA tidak hanya terkait pada perdagangan barang dan jasa. Salah satu yang diharapkan dapat segera diimplementasikan terkait dengan kerja sama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Sebagai informasi, pada periode Januari-Juli 2021 total ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$ 1,85 miliar naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 1,36 miliar dalam periode yang sama.

Sementara impor Indonesia periode Januari-Juli 2021 sebesar US$ 4,96 miliar naik dari tahun sebelumnya US$ 2,69 miliar.

Selanjutnya: Surplus Neraca Perdagangan Persempit Defisit CAD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×