kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus onderdil Harley Davidson selundupan, Sri Mulyani jelaskan kronologisnya


Kamis, 05 Desember 2019 / 18:24 WIB
Kasus onderdil Harley Davidson selundupan, Sri Mulyani jelaskan kronologisnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi menggelar konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Ind


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memeriksa terkait penyelundupan motor gede (moge) Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan Garuda Indonesia pertengahan November lalu. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, sparepart moge Harley Davidson dan sepeda Brompton ditemukan dalam pesawat GA9721 tipe Airbus A330-900 seri Neo yang datang dari pabrik Airbus di Prancis. 

Baca Juga: Garuda selundupkan onderdil moge Harley, Erick Thohir: Ini menyedihkan

Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) melakukan pemeriksaan sarana pengangkut (plane zoeking) terhadap pesawat tersebut yang datang pada Minggu 17 November. Kedatangan pesawat tersebut diberitahukan oleh pihak Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9721. 

Pesawat tersebut mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang sesuai dengan manifes penumpang. Selanjutnya, pendaratan pesawat dilakukan di hanggar PT GMF sesuai permohonan izin yang disampaikan Garuda Indonesia kepada Bea Cukai Soekarno-Hatta. 

Pendaratan  dilakukan khusus untuk keperluan seremoni dikarenakan pesawat tersebut bertipe baru dan belum pernah dimiliki atau dioperasikan oleh Garuda Indonesia sebelumnya. Dalam permohonan izin yang disampaikan, Garuda Indonesia juga meminta kepada Bea Cukai untuk melakukan proses kegiatan pemeriksaan kepabeanan pada saat pesawat tiba.

Baca Juga: Kasus moge Harley selundupan, Sri Mulyani: Kerugian negara capai Rp 1,5 miliar

Hasil pemeriksaan Bea Cukai terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin cockpit dan penumpang pesawat tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan dan tidak ditemukan barang kargo lain, sesuai dokumen manifes kargo yaitu  nil cargo.

"Namun pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 koli yang keseluruhannya memiliki claimtag sebagai bagasi penumpang,” tutur Sri Mulyani. 

Sebanyak 15 koli berisi sparepart motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai, dengan claimtag nama berininsial SAS. Sementara, nama LS tertera pada claimtag 3 koli yang berisi dua unit sepeda Brompton baru beserta aksesorisnya. Berdasarkan manifes pesawat, keduanya bernama lengkap  Satya Adi Swandhono dan  Lokadita Sedimesa Brahmana. 

Baca Juga: Terbukti selundupkan onderdil moge Harley, Erick Tohir pecat Dirut Garuda

“SAS dan LS merupakan penumpang dari pesawat GA9721 tipe Airbus A330-900 seri Neo tersebut dan keduanya tidak menyerahkan customs declaration dan tidak memberitahukan secara lisan kepada petugas Bea Cukai atas barang tersebut.,” lanjut Menkeu. 

Sri Mulyani mengatakan, SAS awalnya mengaku memesan moge Harley melalui akun e-Bay. Namun setelah ditelusuri oleh Bea Cukai, tidak ditemukan kontak penjual barang pada platform e-Bay tersebut. 

Oleh karena itu, pihak Bea Cukai melanjutkan pemeriksaan terhadap motif awal penyelundupan barang tersebut dan apakah betul SAW benar yang memiliki barang tersebut atau melakukan tas nama pihak lain. 

Baca Juga: Erick Thohir: Sesegera mungkin mundur, kalau perlu hari ini!

Selanjutnya, barulah Menteri BUMN Erick Tohir menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan Komite Audit BUMN, diketahui bahwa proses penyelundupan ini dilakukan atas instruksi Direktur Utama Garuda  I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Askhara. 

“AA (Ari Askhara) memberi instruksi untuk mencari motor klasik Harley Davidson sejak tahun 2018. Adapun moge (yang ditemukan) tahun 70-an, motor klasik. Pembelian dilakukan pada April 2019 dengan proses transfer dilakukan ke rekening pribadi Finance Manager Garuda di Amsterdam. Lalu saudara IJ membantu proses pengiriman dan lain-lain,” tutur Erick dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Kamis (5/12). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×