kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Omicron di Indonesia Terus Menanjak, Jangan Sampai Gelombang Ketiga Terjadi


Senin, 10 Januari 2022 / 14:13 WIB
Kasus Omicron di Indonesia Terus Menanjak, Jangan Sampai Gelombang Ketiga Terjadi
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural Covid-19 di Lapangan Bola Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/11/2021). Kasus varian Omicron di Indonesia terus menanjak, jangan sampai gelombang ketiga terjadi. KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meminta semua pihak jangan lengah, menyusul kasus varian Omicron di Indonesia terus menanjak.

"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia," kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1).

"Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, di mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6 ribuan menjadi 90 ribuan kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari," ujarnya.

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibanding varian Delta. Di Indonesia, pergerakan infeksi Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021. 

Baca Juga: Ini 3 Faktor yang Membuat Omicron Sangat Menular, Menurut WHO

Kementerian Kesehatan mencatat, total kasus konfirmasi Omicron hingga Sabtu (8/1) sebanyak 414 orang. Ada penambahan infeksi varian baru virus corona itu sebanyak 75 orang. 

Secara keseluruhan, selama Desember 2021, kasus konfirmasi Omicron di Indonesia sebanyak 136 orang. Sementara pada 2022 hingga 8 Januari mencapai 278 orang. 

Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap. 

Karena itu, Nadia mengatakan, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting. 

Baca Juga: Kemenkes Laporkan 414 Kasus Terkonfirmasi Sebagai Varian Omicron, 31 Transmisi Lokal

"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu, masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," katanya. 

Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah divaksinasi COVID-19 dua dosis, varian itu tetap bisa menginfeksi. 

Artinya, vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari varian Omicron. Bahkan, kebanyakan kasus konfirmasi Omicron saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasinya. 

"Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan" tegas Nadia. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×