Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 bertambah masih terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang masuk hingga Selasa (12/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 484 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Jumlah kasus baru tersebut menyebabkan kini secara akumulatif ada 14.749 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore. "Kasus yang kita dapatkan konfirmasi Covid-19 naik 484 orang, sehingga menjadi 14.749 orang" ujar Achmad Yurianto.
Baca Juga: Update Corona di Indonesia, Selasa (12/5): 14.749 kasus, 3.063 sembuh,1.007 meninggal
Adapun, konfirmasi positif Covid-19 didapatkan melalui dua metode, yaitu tes polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Ada 14.557 kasus Covid-19 yang didapatkan dari tes PCR. Kemudian, 192 berdasarkan hasil tes cepat molekuler. Hingga saat ini, kasus Covid-19 tercatat ada di 376 kabupaten/ kota dari 34 provinsi di Indonesia.
Pasien sembuh dan meninggal dunia
Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 182 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Pemerintah menyatakan, pasien sembuh jika dua kali hasil pemeriksaan dengan metode PCR memperlihatkan negatif virus corona. Hingga Selasa, total ada 3.063 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien meninggal setelah mengidap Covid-19. Ada penambahan 16 pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari. "Sehingga (totalnya) menjadi 1.007 orang," ujar Yurianto.
Baca Juga: Waduh, korban meninggal karena corona di Indonesia tembus 1.000 orang
Yurianto menyampaikan, pemerintah juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 165.128 spesimen dari 119.728 orang. Dari hasil itu, didapatkan 14.749 hasil positif dan 104.979 hasil negatif. Pemeriksaan dilakukan dengan dua metode, yakni PCR dan TCM di 57 laboratorium PCR dan 3 laboratorium TCM .
Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali. Berdasarkan data, jumlah spesimen yang diperiksa melalui metode RT-PCR lebih banyak dibandingkan dengan metode TCM.