kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 di RI mendekati 15.000, pemerintah bantah relaksasi PSBB


Rabu, 13 Mei 2020 / 08:47 WIB
Kasus Covid-19 di RI mendekati 15.000, pemerintah bantah relaksasi PSBB
ILUSTRASI. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jumlah ODP dan PDP 

Yurianto mengatakan, ada 251.861 orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19. Hal itu dikatakan berdasarkan data pemerintah yang masuk selama 24 jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB, Selasa. 

"Kasus ODP akumulasi yang kita pantau adalah 251.861 orang di mana sebagian besar sudah selesai pemantauan," kata Yurianto. Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 32.147 orang. 

Baca Juga: Bertambah 25, jumlah pasien di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet capai 852 hari ini

PDP akan menjadi prioritas pemerintah untuk diperiksa terlebih dahulu melalui metode PCR ataupun TCM. 

Bantah ada relaksasi 

PSBB Dalam kesempatan yang sama, Yurianto menegaskan bahwa beberapa kelompok yang dikecualikan boleh bepergian bukan merupakan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB). 

Menurut dia, saat ini terdapat kendala di beberapa bidang yang terkait penanganan Covid-19 akibat adanya PSBB. 

Baca Juga: BNPB: Kasus Covid-19 kemungkinan melandai pada Juni

Kendala itu antara lain dialami pengiriman barang terkait penanganan Covid-19, pengiriman alat dan tenaga medis, relawan, hingga pengiriman spesimen pasien yang jauh dari pusat pemeriksaan laboratorium. Kendala tersebut, kata dia, utamanya adalah persoalan penerbangan. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×