Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Josua bilang, dalam hal alokasi belanja, pemerintah pada awal tahun ini perlu fokus dalam pengadaan vaksin Covid-19 serta program perlindungan sosial. “Sedemikian sehingga dalam jangka pendek peningkatan kasus covid dapat diredam dan dampak makin memburuknya perekonomian juga dapat diredam,” ujar Josua.
Alhasil Josua meramal dengan situasi penanganan pandemi saat ini, maka arah dari pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berbentuk swoosh dengan mempertimbangkan kondisi terendah telah terlewati pada kuartal-2020 yang lalu, dan terus menunjukkan pemulihan meskipun secara gradual.
Baca Juga: Anggaran Kartu Prakerja 2021 naik dua kali lipat menjadi Rp 20 triliun
“Namun apabila, penanganan Covid-19 kurang optimal sehingga mendorong risiko second wave, maka pola pemulihan akan berbentuk W-shape,” kata Josua. Josua meramal ekonomi dalam negeri pada 2021 berada di kisaran 3%-4%.
Sedangkan, Eric memprediksi pola pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Sebab, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor, mulai membaik. “V-shape agak sulit kalau wabahnya tidak terkendali, tapi peluang untuk V-shape masih ada jika wabahnya bisa terkendali,” ujar Eric.
Proyeksi Eric, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 4,0% hingga 4,6% tahun ini kalau wabah corona bisa terkendali.
Selanjutnya: Chatib Basri: Besaran BLT idealnya ditambah jadi Rp 1 juta per rumah tangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News