kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus corona makin bertambah banyak, bagaimana kapasitas rumahsakit di Indonesia?


Sabtu, 05 September 2020 / 16:30 WIB
Kasus corona makin bertambah banyak, bagaimana kapasitas rumahsakit di Indonesia?


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus virus corona di Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan. Sabtu (5/9) ada tambahan 3.128 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 190.665 kasus positif.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 2.220 orang sehingga menjadi sebanyak 136.401 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 108 orang menjadi sebanyak 7.940 orang.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kali tambahan kasus harian di Indonesia mencapai lebih dari 3.000 kasus.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (5/9): 190.665 kasus, 136.401 sembuh, 7.940 meninggal

Dengan penambahan jumlah pasien, bagaimana kondisi terkini di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia?

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( Persi) Lia Partakusuma mengatakan, saat ini rumah sakit terbagi menjadi beberapa jenis terkait dengan kemampuannya menangani Covid-19.

Ia menyebutkan, ada rumah sakit yang secara khusus menangani Covid-19, rumah sakit yang bisa menangani Covid-19 dan non Covid-19, serta rumah sakit yang Non Covid-19.

“Tapi sekarang kita enggak tau lagi mana (pasien) yang Covid-19, mana yang bukan. Kalau kita lihat di masyarakat, kadang kala tidak jelas sumber dari mana, tapi begitu melakukan pemeriksaan masif atau mandiri trnyata positif,” kata Lia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9).

Untuk rumah sakit-rumah sakit yang memang menerima pasien Covid-19, berdasarkan laporan yang ada, menurut dia, memang menunjukkan peningkatan terutama pada ruang-ruang yang membutuhkan perawatan khusus seperti ICU yang diperuntukkan untuk pasien berat dan kritis.

Peningkatan ini, kata Lia, terjadi di provinsi-proinsi yang angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan.

Baca Juga: Jumlah kasus Covid-19 global capai 26,58 juta, ini daftar 10 negara terbanyak

Menurut Lia, hal yang sama juga terjadi pada rumah sakit yang menerima pasien non Covid-19. Ia mengatakan, hal itu karena selama berbulan-bulan banyak pasien yang takut ke rumah sakit akibat adanya pandemi. Sekarang, mereka telah mulai datang kembali ke rumah sakit sehingga rumah sakit terlihat dalam kondisi penuh.

Lia menjelaskan, saat ini ada sekitar 839 rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia. Total tempat tidur isolasi di di rumah sakit ada sekitar 23.500.

Saat ditanya apakah saat ini daya tampung rumah sakit mulai "kewalahan", Lia menyebutkan, hal itu tergantung dari rumah sakitnya.

“Artinya kita lihat saja, kalau pasien-pasien yang harus dirawat itu kan harusnya kriteria berat dan sedang. Kalau kriteria Covid-nya banyak berat dan sedang atau kritis, maka memang kewalahan. Datanya memang macam-macam, sehingga enggak sama,” ujar dia.

Baca Juga: Waspada, penderita obesitas berisiko lebih tinggi terinfeksi virus corona

Ia mengatakan, di Jakarta, informasi yang didapatkannya hampir 78% kapasitas rumah sakit telah terisi. Sementara, menurut WHO, seharusnya kapasitas rumah sakit tidak lebih dari 60% yang terisi agar ada spare untuk perputaran pasien.

Upaya rumah sakit

Lia menjelaskan, saat ini rumah sakit-rumah sakit telah banyak melakukan sejumlah upaya pencegahan. Upaya itu tak hanya soal Alat Perlindungan Diri (APD) yang kini cukup terpenuhi, tetapi juga mempertimbangkan tata ruang gedung. “Belakangan kita makin tahu di sebuah gedung banyak yang harus kita penuhi kaidah-kaidah untuk mencegah infeksi. Misalnya ventilasi,” ujar Lia.

Ventilasi, menurut dia, memiliki peran penting untuk mencegah penularan terutama bagi gedung yang sangat tertutup. “Banyak perubahan tata udara. Termasuk perubahan fisik, sepeti alur. Ini pasien lewat mana. Pasien Covid-19 enggak boleh campur non Covid-19,” kata dia.

Baca Juga: Duh, makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon bakal penuh di bulan depan

Banyak pula rumah sakit yang telah memilah wilayah pemakaian APD berdasarkan zonasi yakni zona risiko rendah, tinggi, dan tinggi sekali.

Upaya lainnya, pembuatan sekat-sekat agar pasien tak berinteraksi secara langsung dengan dokter maupun perawat, dan pembatasan jumlah antrean.

Lia mengatakan, untuk pemasangan plasma filter beberapa rumah sakit besar dan swasta telah menggunakannya untuk ruang-ruang isolasi negatif.

Sedangkan untuk yang lain setidaknya telah menggunakan ruangan bertekanan negatif yang dilengkapi dengan penyaring udara. “Jadi walau nggak sempurna semua, kita dari Persi sendiri sudah menganjurkan adanya perubahan fisik. Jadi menyesuaikan apa yang kita tahu teorinya untuk mencegah infeksi,” lanjutnya.

Selanjutnya: Begini gejala virus corona menurut WHO, mulai paling umum hingga serius

Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bagaimana Situasi Terkini RS di Indonesia?".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×