kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kasus baru Covid-19 di Indonesia tembus rekor, ini 4 faktor pemicunya


Jumat, 19 Juni 2020 / 07:01 WIB
Kasus baru Covid-19 di Indonesia tembus rekor, ini 4 faktor pemicunya
ILUSTRASI. Rapid Test Untuk Karyawan Pusat Perbelanjaan: Pelaksanaan rapid test COVID-19 di Jakarta Barat, Rabu (17/6). Agung Podomoro Land menggelar rapid test untuk karyawan di 4 pusat perbelanjaan miliknya. Hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan protokol


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus mendaki. Itulah gambaran mengenai jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia. Tercatat, ada 1.331 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada Kamis (18/6/2020). Jumlah kasus baru tersebut merupakan rekor penambahan harian tertinggi dalam pencatatan kasus Covid-19 di Indonesia.  

Jumlah konfirmasi positif itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 20.650 spesimen dalam sehari. Adapun, total pemeriksaan hingga saat ini ada 580.522 spesimen dari 358.659 orang yang diambil sampelnya. Artinya, satu orang bisa diambil spesimennya lebih dari satu kali. 

Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto menilai, terdapat empat faktor utama pemicu tingginya kasus baru Covid-19 tersebut. 

Baca Juga: Pasien sembuh Covid-19 naik jadi 16.798, DKI Jakarta tertinggi

1. Pelonggaran aktivitas publik

Tonang mengatakan, kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pelonggaran, harus diakui adalah pilihan yang sulit dan pahit. "Ibarat rem dan gas. Kalau direm terus, risikonya berhenti semua. Tidak mencapai apa-apa. Kalau terus gaspol, risikonya bisa tidak terkendali," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020). 

Baca Juga: Update corona Surabaya: Penularan masih tinggi tapi 6 kelurahan ini bebas COVID-19

Menurutnya, hal ini yang hingga saat ini masih belum dapat ditemukan keseimbangan antara gas dan rem tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×