Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Indonesia pada tahun 2019 naik dibandingkan tahun 2018.
Luas lahan karhutla sepanjang tahun 2019 seluas 2,59 juta hektare (ha). Selain luasan lahan yang lebih tinggi, karhutla tahun 2019 juga menyebabkan terjadinya perlintasan asap ke luar wilayah Indonesia (transboundary haze).
"Pada 2019 tercatat transboundary haze selama 10 hari dari 13 hingga 22 September," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat membuka rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla 2020, Kamis (6/2).
Baca Juga: Jokowi ingatkan 99% karhutla karena ulah manusia untuk motif ekonomi
Tahun 2018 luas lahan karhutla lebih sedikit sebesar 510.564 ha. Selain itu Mahfud juga menegaskan pada tahun 2018 tidak terjadi transboundary haze.
"Tercatat tahun 2018 tidak ada transboundary haze atau nihil," terang Mahfud.
Sementara kebakaran terbesar tahun 2015 menyebabkan transboundary haze selama lebih dari 2 bulan dari pertengahan tahun hingga awal Desember. Pada tahun tersebut luas lahan yang terbakar seluas 2,59 juta ha.
Tahun 2016 lahan yang terbakar menurun hingga 438.363 ha dan menyebabkan transboundary haze selama 2 minggu dari akhir Agustus hingga awal September. Sementara tahun 2017 transboundary haze selama 2 hari dari luas lahan terbakar 165.484 ha.
Baca Juga: Jokowi: Lokasi ibu kota baru harus hati-hati terhadap potensi karhutla
Masalah transboundary haze memang menjadi perhatian khususnya bagi Singapura tetangga Indonesia. Bahkan negara tersebut membuat aturan yang bisa menjerat Indonesia bila terjadi transboundary haze.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News