kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi: Lokasi ibu kota baru harus hati-hati terhadap potensi karhutla


Kamis, 06 Februari 2020 / 12:32 WIB
Jokowi: Lokasi ibu kota baru harus hati-hati terhadap potensi karhutla
Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Rakornas Pencegahan Karhutla di Istana Negara, Kamis (6/2).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim kemarau, Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Beberapa lokasi di Sumatra dan Kalimantan menjadi daerah berpotensi terjadi karhutla. Termasuk Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi ibu kota baru.

"Hati-hati meski pun sangat kecil, Kaltim di situ hati-hati betul," ujar Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla 2020, Kamis (6/2).

Baca Juga: Bahas kerugian kebakaran hutan dan lahan, Jokowi jadikan Australia sebagai contoh

Selain Kaltim Jokowi juga mengingatkan sejumlah provinsi. Antara lain adalah Riau, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Provinsi tersebut merupakan daerah langganan karhutla. Jokowi juga bilang di beberapa lokasi telah tampak api yang harus mulai dipadamkan.

"Dua minggu lalu sudah mulai ada api di Siak, di Dumai," terang Jokowi.

Jokowi menegaskan kemunculan api harus langsung dipadamkan. Pasalnya bila api sudah membesar membutuhkan upaya yang besar pula untuk memadamkan.

"Kalau sudah gede, apa lagi ke lahan gambut lebih sulit lagi, dikucuri berapa ton air pun atasnya saja yang apinya tidak ada, bawahnya masih panas, asap masih keluar karena bawahnya api," jelas Jokowi.

Baca Juga: Bahaya musim kemarau, Jokowi peringatkan ancaman kebakaran lahan dan hutan

Asal tahu saja, pada tahun 2019 karhutla di Indonesia tercatat seluas 1,59 juta hektare. Angka tersebut dinilai masih lebih sedikit dibandingkan tahun 2015 yang digunakan sebagai acuan karhutla terbesar seluas 2,61 juta hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×