kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kantor Pajak Jemput Bola, Bantu Wajib Pajak Padankan NIK-NPWP dan Lapor SPT


Senin, 04 Maret 2024 / 15:51 WIB
Kantor Pajak Jemput Bola, Bantu Wajib Pajak Padankan NIK-NPWP dan Lapor SPT
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang III melayani karyawan Kompas Gramedia (KG) di Palmerah, Jakarta (4/3/2024).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan terus mendorong wajib pajak untuk segera melakukan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Untuk itu, DJP Kemenkeu terus melakukan strategi jemput bola yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang III bersama Kompas Gramedia (KG).

Kepala KPP Pratama Jakarta Tanah Abang III Atmo mengatakan, tidak hanya pemadanan NIK-NPWP, pihaknya juga menyediakan pelayanan dalam pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

Baca Juga: DKI Jakarta Kumpulkan Penerimaan Pajak Daerah Rp 2,65 Triliun di Awal Tahun

"Dalam melakukan pelaporan SPT Tahunan, Wajib Pajak Orang Pribadi terlebih dahulu melakukan pemadanan NIK dengan NPWP, di sini teman-teman dari KPP Pratama Jakarta Tanah Abang III siap untuk membantu terkait hal tersebut," ujar Atmo di Kompas Gramedia, Senin (4/3).

Mengingat batas akhir pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024, dirinya mengimbau kepada seluruh pegawai Kompas Gramedia untuk segera melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

Selain pemadanan NIK dengan NPWP, pihaknya juga akan melayani pemberian E-FIN, dan help desk bagi Wajib Pajak yang membutuhkan konsultasi terkait pengisian SPT melalui e-filling.

Atmo mengatakan, akan ada risiko tertentu apabila NIK dan NPWP tidak dipandankan, salah satunya adalah wajib pajak akan kesulitan dalam mengakses layanan perpajakan.

Baca Juga: Terakhir 31 Maret 2024, Ini Cara Lapor SPT Di Efiling Djponline.pajak.go.id

"Termasuk layanan administrasi lain yang (dulunya) mensyratkan NPWP," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Jakarta Tanah Abang III, Fitria Chairani mengatakan, pemadanan NIK-NPWP ini akan memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak, salah satunya tidak perlu lagi mengingat banyak nomor untuk melakukan kewajiban perpajakannya.

"Artinya NPWP yang selama ini dimiliki oleh seorang wajib pajak kemudian dipadankan dengan NIK-nya. Untuk wajib pajak sendiri tentu kemudahannya tidak perlu mengingat banyak angka dan nomor, cukup mengingat NIK-nya sudah bisa melaksanakan kewajiban perpajakannya," kata Fitria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×