Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan mendukung rencana pengajuan debt swap Indonesia kepada Amerika Serikat. Dirinya menilai bahwa debt swap itu bukanlah bantuan atau utang, namun hanya pertukaran fasilitas. "Kita berbuat sesuatu, lalu utang kita dikurangi," katanya di Istana Wapres, Jumat (20/1).
Padahal saat bertemu Wapres AS, Joe Biden pada kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat pekan lalu, Wapres sudah menyatakan bahwa Indonesia tidak memerlukan bantuan Amerika. Pasalnya tidak mungkin Indonesia meminta bantuan kepada negara yang mengalami krisis lebih parah ketimbang Indonesia.
Namun Wapres menyatakan Indonesia sudah biasa melaksanakan mekanisme debt swap engan sejumlah negara. "Misalnya saja dengan Jerman di bidang lingkungan," lanjutnya.
Pada Kunjungan Menlu AS, Hillary Clinton ke Indonesia, Amerika Serikat menjajaki peluang membantu keuangan Indonesia lewat fasilitas dana untuk cadangan devisa (bilateral swap arrangement) dan dana siaga (contingency fund).
Bahkan, jika tak ada aral melintang Indonesia ingin Negeri Paman Sam itu mengupayakan nilai bilateral swap arrangement di atas komitmen swap arrangement Jepang, Korea Selatan, dan China dalam Chiang Mai Initiative yang totalnya mencapai US$ 12 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News