Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Pemerintah Indonesia menerima fasilitas konversi utang atau debt swap dari beberapa negara seperti Italia, Jerman Australia. Dengan fasilitas tersebut maka utang luar negeri Indonesia akan berkurang setidaknya sebesar US$ 24 juta dan 5,7 juta Euro atau sekitar Rp 300 miliar.
Namun, sebelum menerima fasilitas itu, pemerintah harus melakukan beberapa persyaratan program terutama untuk lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Fasilitas debt swap pemerintah Italia dibagi dalam tiga tahap dari berbagai proyek dan program yang pernah dibiayai oleh negara donor tersebut.
Penghapusan pertama dilakukan oleh pemerintah Italia sebesar 1,42 juta Euro dan US$ 5,02 juta dan kedua sebesar Rp 110,17 miliar. "Proses penghapusan utang tahap dua masih harus menunggu proses persetujuan pihak Italia. Masih ada hal-hal administratif harus diselesaikan, dan dilaporkan ke Roma," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Hubungan Internasional Mahendra Siregar di Jakarta, Jumat (9/1).
Sementara untuk tahap ketiga, pemerintah telah mengusulkan 11 proyek dengan nilai Rp 240,71 miliar untuk mendapat fasilitas debt swap. Proyek-proyek tersebut dilaksanakan oleh BRR (Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi) NAD-Nias, Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), dan Departemen Pekerjaan Umum (DPU).
BRR mengusulkan pembangunan tahap ke-3 pelabuhan perikanan, dengan dana RP 69,5 miliar, sementara Bappenas mengajukan Program Keluarga Harapan (PKH) di NAD dan Nias, dengan nilai US$ 46,9 miliar. Sedangkan Departemen Pekerjaan Umum mengajukan 9 proyek, baik pembangunan jalan maupun irigasi.
"Dari 9 proyek tersebut, lima di antaranya telah disetujui. Dengan fasilitas ini nilai utang Indonesia kepada Italia menjadi sekitar US$ 16,3 juta," katanya.
Sementara Jerman juga telah memberikan fasilitas debt swap kepada Indonesia untuk program kesehatan dan lingkungan senilai 143,5 juta Euro dan 20 juta Euro. Australia juga akan memberikan fasilitas debt swap, dengan tema debt to health. Program yang dikedepankan adalah penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria.
"Fasilitas ini akan menghapuskan utang Indonesia kepada Australia sebesar 75 juta dollar Australia. Kami baru akan memulai perundingan, mungkin pekan depan akan dilaksanakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News