Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tak selalu berdampak negatif. Menurut dia, dalam kondisi kurs dollar AS menguat itu, ada yang mendapatkan keuntungan, dan bukan hanya orang kaya.
"Penguatan dollar AS ada positif dan ada negatifnya juga. Kalau di makro pasti menjerit. Tapi buat sektoral bagus. Apalagi buat pertanian. Berpesta itu di Sulawesi, (misalnya)," ujar Kalla saat menutup perdagangan di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/12).
Kalla mengatakan, fakta tersebut membuktikan bahwa ekonomi tak hanya milik para pemodal. Petani yang notabene adalah masyarakat kecil, menurut dia juga punya kontribusi untuk ekonomi. "Dunia tidak hanya di sini tapi juga di sana. Jangan seakan-akan dunia itu kiamat saat rupiah kita itu menurun (nilai tukarnya)," kata Kalla.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Selasa sempat kembali mendekati levelĀ Rp 13.000 per dollar AS. Namun, pada akhir perdagangan, rupiah ditutup pada level Rp 12.436 per dollar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang merujuk ke Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News