Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam merumuskan kebijakan terkait mitra pengemudi ojek online (ojol).
Menurutnya, keberadaan ojol memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan berbagai sektor lainnya.
Wijayanto menegaskan bahwa kebijakan yang dikeluarkan seharusnya tidak menghambat perkembangan bisnis sektor ride-hailing ini.
Baca Juga: Ojek Online Minta Tarif Diatur Pemerintah
Ia mengingatkan agar pemerintah menghindari kebijakan yang terkesan populis, namun berpotensi mengurangi keberlangsungan industri ojol yang penting bagi perekonomian.
"Perlu dihindari kebijakan yang berpotensi mematikan industri ojol secara perlahan, meskipun mungkin populer di kalangan masyarakat," ujar Wijayanto dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).
Terkait dengan tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pengemudi ojol, Wijayanto menilai bahwa pemerintah sebaiknya melakukan dialog dengan berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Bukan Soal Tarif, Ini Masalah Utama yang Dihadapi Ojek Online
Hal ini penting agar kebijakan yang diambil tidak justru menghambat keberlanjutan usaha dalam industri ojol, yang turut mendorong pertumbuhan sektor lain.
"Industri ojol bukan hanya bisnis mandiri, tetapi juga menjadi integrator bagi sektor lain, seperti warung makan, pedagang kelontong, industri kuliner rumah tangga, retailer, dan jasa fotocopy/percetakan," tambah Wijayanto.
Menurutnya, jika kebijakan yang tepat dapat diterapkan, pertumbuhan ojol akan memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya bagi mitra pengemudi, tetapi juga bagi perusahaan aplikator, penumpang, dan sektor bisnis lainnya yang bergantung pada layanan ojol.
"Pertumbuhan industri ojol akan meningkatkan kesejahteraan pengemudi, memudahkan penumpang, dan memberikan dampak positif bagi bisnis lain yang memanfaatkan jasa ojol. Sebaliknya, perlambatan industri ojol dapat berdampak negatif pada berbagai sektor," jelas Wijayanto.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Buat Regulasi untuk Perlindungan Driver Ojek Online
Ia juga mengingatkan bahwa ketidak hati-hatian dalam merumuskan kebijakan dapat memperlambat perkembangan bisnis ojol, yang bisa menimbulkan dampak domino negatif terhadap sektor lain. Mengingat situasi ekonomi yang kurang menggembirakan, hal ini sebaiknya dihindari.
Selain itu, Wijayanto mengusulkan agar perusahaan aplikator memberikan insentif kesejahteraan bagi pengemudi, seperti beasiswa untuk anak pengemudi, bantuan sembako, bonus untuk driver terbaik, serta paket untuk Hari Raya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengkaji pemberian THR untuk pengemudi ojol. Ia bailang dalam beberapa hari ini pihaknya akan rampungkan.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Buat Regulasi untuk Beri Perlindungan Driver Ojek Online
Saat ini lanjut Yasserli, sedang ada tim ya yang mengkaji dari regulasi seperti apa setelah itu hasilnya akan disampaikan ke para pengusaha platform online.
Selanjutnya: Intip Saham-Saham yang Banyak Ditadah Asing Sepekan Terakhir
Menarik Dibaca: Mengenal Self-Leadership dengan Neuro Linguistic Programming
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News