kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Kadin: Pemerintah perlu siapkan Rp 1.000 triliun untuk UMKM yang terdampak Covid-19


Sabtu, 16 Mei 2020 / 10:32 WIB
Kadin: Pemerintah perlu siapkan Rp 1.000 triliun untuk UMKM yang terdampak Covid-19
ILUSTRASI. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wirjawan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona atawa Covid-19 sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini membuat sektor riil, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), industri pengolahan, pariwisata, konstruksi, properti, dan lainnya kian tertekan. 

Gita Wirjawan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, kerentanan tersebut, apabila tidak ditopang dengan jumlah dan kecepatan yang tepat serta terukur, dapat menyebabkan kelumpuhan struktural yang akan mempengaruhi pemulihan ataupun pertumbuhan ekonomi ke depan.

Terlebih saat ini, 97% dari 130 juta tenaga kerja di Indonesia berada pada sektor UMKM sudah mengalami gangguan dikarenakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di beberapa wilayah. 

Baca Juga: Hipmi minta kursus online kartu Prakerja disetop sementara, ini alasannya

“Perkiraan kami, sekitar 40% dari tenaga kerja UMKM (sekitar 50 juta tenaga kerja) sudah tidak dapat bekerja secara maksimal seperti sebelumnya,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (16/5). 

Perhitungannya, jaring pengaman sosial yang dibutuhkan oleh para pengusaha dan tenaga kerja UMKM yang terdampak untuk kebutuhan hidup sehari-hari bisa mencapai Rp 600 triliun untuk periode 6 bulan ke depan. 

Sedangkan, untuk kebutuhan untuk fasilitas kesehatan bisa mencapai Rp 400 triliun untuk meningkatkan testing. Ini untuk meningkatkan rasio 600 ke 10.000 per 1 juta manusia seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa negara tetangga. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk persiapan obat-obatan, ventilator, tempat tidur perawatan, dan kesiapan medis lainnya.

Mantan menteri perdagangan ini juga bilang, jumlah yang harus disiapkan untuk mengurangi ketidakpastian mengenai isu kesehatan dan menjaga stabilitas sosial terutama untuk para pengusaha dan tenaga kerja UMKM dalam 6 bulan ke depan dapat mencapai Rp 1.000 triliun.

Baca Juga: Inilah dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional Rp 318 triliun yang siap diguyurkan

Tentunya jumlah tersebut perlu di kerangka kan dalam beberapa tahap. Dimana kecepatan, ketepatan, dan keterpaduan penggelontoran dana di awal waktu akan sangat mempengaruhi skala bantuan yang diperlukan di kemudian hari dan secara keseluruhan.

Selain stabilitas sosial, kebutuhan tersebut di atas juga untuk memastikan adanya kesinambungan sisi permintaan atau daya beli masyarakat luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×