kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.852   55,00   0,33%
  • IDX 6.665   51,08   0,77%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,30   0,98%
  • ISSI 212   1,35   0,64%
  • IDX30 389   3,65   0,95%
  • IDXHIDIV20 468   3,39   0,73%
  • IDX80 109   1,15   1,07%
  • IDXV30 115   1,36   1,20%
  • IDXQ30 128   1,01   0,79%

Kadin Nilai Kemitraan Inclusive Closed Loop Dapat Tingkatkan Produktivitas Petani


Jumat, 17 Maret 2023 / 21:08 WIB
Kadin Nilai Kemitraan Inclusive Closed Loop Dapat Tingkatkan Produktivitas Petani
ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kemitraan Inclusive Closed Loop bisa menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan pangan tahun ini. Kemitraan tersebut diyakini juga akan membantu meningkatkan produktivitas para petani Indonesia.

Ketua Kadin Arsjad Rasjid berpendapat kemitraan yang diterapkan dalam Inclusive Closed Loop akan berdampak baik bagi para petani Indonesia.

"Melalui kemitraan tersebut, petani kecil bisa memperluas akses pembiayaan, pasar, dan teknologi yang lebih baik untuk mengoptimalkan produktivitas agrikultur," ucap dia dalam acara Agrinnovation Conference 2023 di Menara Mandiri, Rabu (15/3).

Arsjad mengatakan Kadin telah menerapkan kemitraan tersebut di berbagai daerah Indonesia, termasuk pertanian holtikultura di Garut, Jawa Barat. Dia menerangkan kemitraan itu berhasil meningkatkan produktivitas panen sebanyak 15% dan margin keuntungan hingga 27% bagi petani. 

Baca Juga: Upaya Kementan Tingkatkan Kemampuan Pendampingan Petani Milenial

Adapun model kemitraan tersebut bukan hanya diterapkan di Indonesia, melainkan Vietnam yang juga mengusung program serupa untuk meningkatkan produktivitas petani dan membentuk koperasi petani dengan sektor swasta. 

"Bayangkan seberapa besar dampaknya kalau kemitraan itu diterapkan di seluruh pertanian di Indonesia? Tidak hanya pertaniannya maju, tetapi petani juga akan sejahtera," ujarnya.

Arsjad menyampaikan dalam kemitraan itu tidak cukup perusahaan besar saja yang membantu para petani, tetapi dibutuhkan juga peran pemerintah terkait penentuan kebijakan.

Selain itu, peran dari institusi finansial, seperti bank, teknologi keuangan, investor, dan teknologi agrikultur juga dibutuhkan untuk mendukung ekosistem pertanian yang produktif, inovatif, dan efisien di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×