kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Kadin: Kinerja 3 menteri belum menggembirakan


Senin, 29 Juni 2015 / 18:57 WIB
Kadin: Kinerja 3 menteri belum menggembirakan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Para pengusaha yang tergabung dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin ) menilai pada tengah tahun pertama pemerintahan Jokowi- JK, sejumlah menteri belum menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Untuk menteri di sektor ekonomi, mereka melalui Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Logistik memberikan rapor yang buruk bagi tiga orang menteri.

Pertama kepada Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Natsir mengatakan, pada enam bulan pertama masa jabatannya, Jonan banyak membuat kebijakan yang justru menimbulkan keresahan dari pengusaha. "Misalnya, soal ketentuan modal di bidang transportasi yang macam- macam," katanya kepada KONTAN, Senin (29/6).

Selain itu, Jonan juga dinilainya belum mampu memperbaiki proses perijinan di kementeriannya. Ke dua, Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaririman. 

Natsir mengatakan, walaupun Indroyono memiliki konsep dan teori bagus dalam pengembangan konsep maritim, dia masih mempunyai masalah dalam bidang koordinasi. Sementara itu ke tiga, Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja.

Natsir menilai, sampai dengan paruh pertama masa jabatannya sebagai menteri tenaga kerja, Hanif belum mempunyai kebijakan yang bagus untuk sektor ketenagakerjaan. Meskipun menilai belum memusakan, Natsir meminta Jokowi untuk tidak buru- buru merombak kabinetnya.

Permintaan ini mereka suarakan terkait wacana reshufle anggota Kabinet Kerja yang belakangan ini semakin mengemuka.Natsir mengatakan, sebaiknya Jokowi memberikan anggota kabinetnya untuk bekerja sampai dengan setahun masa jabatan.

"Persoalan kita itu rumit dan menumpuk sekali, siapapun presidennya, menterinya tidak akan mampu menyelesaikan masalah bangsa dalam waktu singkat, makanya beri kesempatan sampai satu tahun," katanya.

Natsir khawatir, kalau Jokowi nekad merombak susunan kabinetnya saat ini, langkah tersebut bisa berdampak buruk kepada pemerintah. "Bisa buat gaduh dan justru bisa mengurangi kepercayaan investor ke Jokowi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×