kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi beri sinyal akan reshuffle tim ekonomi


Senin, 29 Juni 2015 / 16:30 WIB
Jokowi beri sinyal akan reshuffle tim ekonomi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blak-blakan soal kondisi ekonomi Indonesia, ketika bertemu sejumlah ekonom siang ini, Senin (29/6) di Istana Merdeka, Jakarta. Ada sebelas ekonom yang telah diundang Jokowi untuk bertukar pikiran.

Destry Damayanti, ekonom senior Bank Mandiri menjelaskan dalam pertemuan itu Jokowi secara tersirat kecewa dengan kinerja Menterinya. Terutama jika melihat hasil pertumbuhan ekonomi yang melambat di smester pertama.

Menurut Destry, salah satu penyebabnya adalah masih ada kementerian yang bekerja mengikuti ego sektoral. Jadi kebijakan tidak berjalan karena antar kementerian berjalan sendiri-sendiri.

Jokowi juga mengungkapkan kekecewaannya, karena serapan anggaran hingga bulan Juni masih 40%. Itu juga belum didukung oleh kualitas realisasi anggaran yang baik.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ekonom senior lainnya Anton Gunawan. Anton menyebut, Presiden Jokowi mengakui butuh seorang menteri yang didengar pasar. "Istilah beliau perlu seorang Menteri yang star power," ujar Anton, Senin (29/6) di Istana Negara, Jakarta.

Menteri dengan pengaruh seperti itu sangat diperlukan, mengingat salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian adalah market perception. Meskipun, disamping itu faktor fundamental memang berpengaruh.

Hanya saja, Anton tidak mengetahui Menteri mana yang dimaksud oleh Jokowi tersebut. Apalagi, pengakuan Jokowi soal kabinetnya juga hanya diungkapkan secara tersirat.

Sementara itu, Hendri Sparini bilang dalam kesempatan tersebut para ekonom berkesempatan untuk menyampaikan usul dan unek-uneknya. salah satunya, ekonom mendorong Jokowi untuk fokus dalam pengembangan industri manufaktur.

Sebab, industri manufaktur menjadi salah satu kekuatan untuk menopang perekonomian, ketika harga komoditas sedang turun. Namun, untuk bisa mengembangkan industri manufaktur ini, pemerintah perlu meningkatkan sinergi antara kementerian.

Selain Destry, Anton dan Hendry ada delapan ekonom lainnya yang diterima Jokowi. Mereka diantaranya adalah Kesebelas ekonom itu diantaranya adalah Iman Sugema, Djisman Smanjuntak, Prasetyantoko, Poltak Hotradero, Tony Prasetyantoko, Lin Che Wei, Arief Budimanta dan Raden Pardede.

Pertemuan dengan ekonom ini menjadi menarik, ditengah isu perombakan kabinet yang akan dilakukan Jokowi. Namun, Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) membantah pertemuan ini terkait reshuffle. Menurutnya, ini pertemuan biasa, diama Jokowi ingin mendapat masukan mengenai kinerja pemerintah menurut orang yang berada di luar pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×