kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.199   85,36   1,20%
  • KOMPAS100 1.050   12,00   1,16%
  • LQ45 810   8,01   1,00%
  • ISSI 232   2,92   1,27%
  • IDX30 421   4,28   1,02%
  • IDXHIDIV20 494   4,12   0,84%
  • IDX80 118   1,20   1,03%
  • IDXV30 120   1,65   1,39%
  • IDXQ30 136   1,10   0,82%

Politisi PDI-P: Menteri perempuan penghina Jokowi


Senin, 29 Juni 2015 / 18:42 WIB
Politisi PDI-P: Menteri perempuan penghina Jokowi
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD memberikan keterangan pers terkait RUU Perampasan Aset Hasil Tindak Pidana di Jakarta, Jumat (14/4/2023).Warta Kota/YULIANTO


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengaku mengetahui siapa sosok menteri yang kerap menjelek-jelekkan Presiden Joko Widodo. Namun, dia enggan mengungkapkan identitas menteri tersebut.

"Baru satu yang aku dengar. Bukan dari PDI-P, bukan dari partai-partai pendukung, latar belakangnya profesional independen, tetapi sebenarnya bukan juga. Sektor di bawah koordinasi perekonomian. Perempuan," kata Masinton saat dihubungi, Senin (29/6).

Masinton mengatakan, menteri tersebut meragukan kepemimpinan dan kebijakan Jokowi. Masinton menduga, menteri itu takut dicopot oleh Presiden.

"Mungkin karena mau di-reshuffle, dia kemudian bilang Presidennya ragu-ragu dan sebagainya. Harusnya tidak boleh bawahan lakukan kritik kepada Presiden itu di luar rapat. Kalau ada kebijakan yang gimana, sampaikan ke Presiden, bukan ke yang lain," kata anggota Komisi III DPR ini.

Menurut dia, Jokowi sudah mengetahui persis siapa menteri tersebut. Masinton mendesak Jokowi mencopot menteri tersebut karena sudah melakukan pelanggaran serius.

"Harus di-reshuffle. Selama masih menjabat menteri, dia harus tunduk, taat, dan loyal, menampakkan dedikasinya kepada atasan langsung. Konsekuensi jabatan seperti itu," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengungkapkan, sinyalemen ketidakkompakan di internal Kabinet Kerja, khususnya di antara para menteri. Menurut dia, ada yang mengecilkan Presiden dan tidak berterima kasih telah diberikan jabatan. (Baca: Tjahjo: Ada Orang yang Suka Mengecilkan Presiden dari Belakang Layar)

"(Ada) orang yang suka mengecilkan Presiden-nya dari belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden)," kata Tjahjo, melalui pesan singkat, seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/6) malam. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×