kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kadin ingatkan "ancaman" perawat Filipina


Rabu, 25 Mei 2016 / 20:06 WIB
Kadin ingatkan


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengingatkan ekspansi para perawat Filipina akan menjadi ancaman bagi perawat lokal. Apalagi dengan persaingan di pasar bebas ASEAN yang semakin terbuka.

"Perawat Filipina punya banyak kecakapan. Mereka siap memberi layanan terbaik dan siap bersaing," ujar Rosan Roeslani dalam rilis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Rabu (25/5).

Rosan mengatakan perawat Filipina punya banyak kelebihan di antaranya penguasaan bahasa asing yang bagus dan kompetensi dalam pelayanan sehingga profesionalisme perawat Filipina itu dinilai akan menjadi ancaman serius bagi perawat lokal. "Kalau kita tidak segera berbenah, maka bukan tidak mungkin rumah sakit kita akan diserbu perawat Filipina," katanya.

Ekspansi perawat Filipina itu, ujar dia, merupakan konsekuensi dari ketatnya arus bebas sumber daya manusia pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sejumlah pemerintah daerah mulai memperketat datangnya tenaga kerja asing. Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau meminta Penanam Modal Asing mengutamakan tenaga kerja lokal ketimbang mendatangkan tenaga kerja yang didatangkan khusus dari luar negeri.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi saat menerima Asosiasi Pengusaha Tiongkok Kepri Indonesia (APTKI) di Batam, Selasa (24/5) mengatakan, Pemkot terus mendorong agar tenaga kerja asli daerah dapat bekerja pada berbagai sektor industri yang ada di kota itu.

Menurut dia, penyerapan tenaga kerja lokal dapat membantu menjaga stabilitas keamanan kota industri. Pelibatan masyarakat sekitar juga dibutuhkan demi menumbuhkan rasa kepemilikan dan rasa ingin menjaga kondusifitas perusahaan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Kunjung Masehat dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/5), menyebut pengawasan tenaga kerja asing di Tanah Air masih lemah.

Akibat pengawasan yang lemah tersebut, maka pada praktiknya banyak tenaga kerja asing yang bekerja tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Untuk itu, lanjut dia, sangat penting dilakukan adanya pengawasan terhadap tenaga kerja asing di Tanah Air. (Muhammad Razi Rahman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×