kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kadin AS: Banyak aturan membatasi investasi di RI


Kamis, 02 November 2017 / 11:05 WIB
Kadin AS: Banyak aturan membatasi investasi di RI


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Amerika Serikat telah menjalin perekonomian sejak lama. Namun, hubungan ini dinilai perlu dorongan agar lebih baik.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh the U.S. Chamber of Commerce dan the American Chamber of Commerce in lndonesia (AmCham), ada tiga hal penting bagi lndonesia untuk dapat mencapai potensi ekonomi. Ketiganya, strategi nasional yang jelas, investasi asing jangka panjang, dan pembangunan infrastruktur.

Brian Arnold, Presiden AmCham lndonesia bilang, pihaknya telah mengkaji kondisi ekonomi dan kebijakan yang diambil untuk mendukung pertumbuhan investasi maupun perekonomian. Menurutnya, tidak ada yang meragukan potensi ekonomi Indonesia.

Namun kurangnya kebijakan yang mendukung, membuat Indonesia terkendala untuk merealisasikan potensi tersebut.

”Pemerintah Indonesia kerap menyatakan keinginan untuk menciptakan ekonomi yang terbuka. Namun, pada kenyataannya masih banyak peraturan-peraturan yang membatasi kegiatan investor asing di Indonesia,” kata Brian, di US-Indonesia Invesment Initiative, Kamis (2/11).

Selain itu, Brian bilang, laporan itu juga menelaah target Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia dalam jangka waktu 20 tahun ke depan.

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia berpaya mengurangi ketergantungan terhadap komoditas dan pembangunan infrastruktur skala besar dalam berbagai bentuk, mulai dari jalan raya, pembangkit listrik, dan jaringan pita lebar.

John Goyer, Direktur Senior untuk Asia Pasifik U.S. Chamber of Commerce menyatakan selama dua tahun terakhir, pemerintah juga telah menerbitkan 16 paket kebijakan reformasi ekonomi yang bertujuan untuk memperbaiki iklim usaha di lndonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah mengeluarkan 35 sektor usaha dari Daftar Negatif investasi.

Dia bilang, salah satu  yang terus dikeluhkan perusahaan ialah rencana investasi baru yang terkendala iklim investasi dan kepatuhan.

”Kendala ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari yang ditargetkan. lklim usaha yang konsisten akan meningkatkan investasi Amerika yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lndonesia,"tukas John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×