kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabar baik! 7 Perusahaan asing mau pindahkan usaha dari China ke RI


Rabu, 22 Juli 2020 / 04:38 WIB
Kabar baik! 7 Perusahaan asing mau pindahkan usaha dari China ke RI
ILUSTRASI. Petugas melayani pengurusan perizinan usaha di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Presiden Joko Widodo, telah mengeluarkan instruksi pada kementerian dan lembaga untuk meningkatkan pelayanan investa


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar baik datang dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Direktur Pengembangan Promosi BKPM, Alma Karma mengatakan, sebanyak 7 perusahaan sudah sepakat untuk merelokasikan usahanya dari China ke Indonesia. Ketujuh perusahaan itu bakal berinvestasi sebesar US$ 850 juta dan diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 30.000 orang. 

"Tujuh perusahaan sudah pasti melakukan realokasi ke Indonesia, 17 lainnya berminat melakukan realokasi, dan 119 perusahan lainnya masih dalam identifikasi," kata Alma dalam diskusi daring, Selasa (21/7/2020). 

Baca Juga: Indef: Indonesia bisa masuk zona resesi ekonomi di kuartal III-2020

Adapun 17 perusahaan yang berminat melakukan realokasi berpotensi mengucurkan dana investasi sebesar US$ 37.000 juta dan mampu menyerap tenaga kerja 112.000 orang. Sedangkan 119 perusahaan lainnya berpotensi investasi sebesar US$ 41.392 juta dengan penyerapan 162.000 tenaga kerja. 

Sementara itu, tertariknya 7 perusahaan merealokasi ke Indonesia karena upaya BKPM yang telah mengidentifikasi investor potensial sebagai usaha promosi investasi yang terfokus. Tercatat, BPKM telah melakukan identifikasi terhadap 143 perusahaan yang akan merealokasi bisnis dari China, AS, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong. 

Baca Juga: BKPM pastikan investasi di Indonesia bagian tengah tetap bergairah

"Potensi penyerapan tenaga kerja dari perusahaan yang diidentifikasi cukup besar sampai ratusan ribu orang. Kita berharap perlahan tapi pasti, perusahaan ini bisa realokasi di Indonesia," tutur Alma. 




TERBARU

[X]
×