kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jurnalis diintimidasi saat meliput korban meninggal akibat kelaparan di Banten


Rabu, 22 April 2020 / 09:09 WIB
Jurnalis diintimidasi saat meliput korban meninggal akibat kelaparan di Banten
ILUSTRASI. Jurnalis mengecam intimidasi dalam peliputan


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

Kejadian di Banten menambah catatan hitam kasus kekerasan, intimidasi dan perintangan tugas terhadap jurnalis.

Menyikapi kejadian tersebut, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Asnil Bambani Amri menilai, para pelaku patut diduga melakukan pelanggaran pidana, sebab kerja-kerja jurnalis dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Pasal 4 ayat 3 mengamanatkan, “Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.” Setiap orang yang menghambat atau menghalangi perihal tersebut terancam pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

"Penegakan hukum dan keadilan bagi korban perlu mendapatkan perhatian serius dari aparat dan pemerintah agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang," ungkap Asnil dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Baca Juga: AMSI minta aktivitas peliputan jurnalistik utamakan keselamatan dari wabah corona

Atas kasus tersebut, AJI Jakarta mendesak aparat kepolisian segera menindak tegas para pihak yang mengintimidasi jurnalis serta memproses hukum pelaku hingga ke pengadilan. AJI juga mengimbau para pimpinan perusahaan media untuk terlibat aktif mengawal kasus yang dialami jurnalisnya.

Secara umum, aparat penegak hukum didesak segera menuntaskan kasus-kasus kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis lainnya hingga pelakunya dihukum sesuai peraturan perundang-undangan. "Kami juga mengimbau jurnalis tetap konsisten menyuarakan keluhan mereka yang sulit untuk bersuara," pungkas Asnil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×