Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini Juni kemarin menjadi puncak inflasi tahun 2017 ini. Bahkan ia optimistis, inflasi akhir tahun akan mencapai angka 4% year on year (YoY).
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis inflasi Juni 2017 sebesar 0,69%. Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender Januari-Juni 2017 2,38% dan inflasi tahunan Juni mencapai 4,37% YoY.
Sri Mulyani bilang, Juni akan menjadi puncak inflasi dari sisi permintaan. Sebab, bulan lalu bertepatan dengan puasa, Lebaran, liburan, dan menjelang musim tahun ajaran baru.
"Maka dari sisi demand side, inflasi yang paling puncak di sini (Juni 2017)," kata Sri Mulyani, Senin (3/7).
Sementara dari sisi suplai, puncaknya terjadi saat panen, yaitu di Maret dan April lalu. Tekanan yang berdampak dari sisi suplai, dipengaruhi oleh tarif listrik dan tarif bahan bakar minyak (BBM). Namun, penyesuaian tarif listrik juga telah dilakukan selama semester pertama tahun ini.
Oleh karena itu, ia meyakini inflasi akhir tahun masih akan sesuai target. "Inflasi akan bisa kami kendalikan, masih sama dengan asumsi di APBN 2017, sebesar 4%. Harapannya sekitar 4%," tambah dia.
Ia juga mengaku sejumlah hal masih perlu menjadi perhatian di semester kedua nanti, seperti harga komoditas dan nilai tukar. Namun ia mengaku pemerintah akan tetap menjaga dan memperkuat momentum positif di semester kedua, baik stabilitas, optimisme, maupun peringkat layak investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News