Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 menghajar industri pariwisata Indonesia. Ini bisa terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang turun drastis pada Maret 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman pada bulan tersebut sebesar 470,900 atau ambles 45,50% mom bila dibandingkan bulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2019, jumlah ini anjlok 64,11% yoy.
Baca Juga: BPS catat jumlah angkutan barang selama pandemi corona meningkat
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, penurunan jumlah kunjungan wisman ini akan berdampak ke penurunan cadangan devisa (cadev).
Apalagi, dalam situasi normal, kontribusi pariwisata terhadap devisa mencapai 13% - 15%.
"Bila melihat penurunannya yang 64,11% yoy, kalau ini berlanjut, maka diperkirakan devisa pariwisata bisa hanya akan berada di US$ 6,1 miliar hingga akhir tahun," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (4/5).
Bhima menambahkan, masih belum ada angin segar bagi kondisi pariwisata Indonesia di tahun ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan melorotnya pariwisata akan terus berlanjut di semester II nanti, sehingga kontraksi penurunan devisa pariwisata bisa lebih dalam.
Baca Juga: Kunjungan wisman Januari - Maret 2020 turun 30,62% dari periode yang sama tahun lalu
Hal ini juga seiring diterapkanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), serta pembatasan penerbangan internasional akibat semakin merebaknya Covid-19 di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News