kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kunjungan wisman Januari - Maret 2020 turun 30,62% dari periode yang sama tahun lalu


Senin, 04 Mei 2020 / 14:58 WIB
Kunjungan wisman Januari - Maret 2020 turun 30,62% dari periode yang sama tahun lalu
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dari awal tahun hingga Maret 2020, tercatat sebanyak 2,61 juta kunjungan. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada periode yang sama di tahun 2019. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman pada tiga bulan awal tahun ini, tercatat turun 30,62% kalau dibandingkan dengan kunjungan wisman periode Januari 2019 - Maret 2019 yang sebanyak 16,11 juta kunjungan. 

Baca Juga: Ini penjelasan penghematan anggaran Kementan dalam menghadapi wabah corona

"Turunnya hampir sepertiganya. Jumlah ini agak terbantu dengan jumlah kunjungan wisman pada Januari yang masih normal karena ada Imlek. Namun, sejak Februari turun tajam dan semakin tajam di bulan Maret 2020," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5). 

Suhariyanto menambahkan, penurunan jumlah kunjungan wisman ini disebabkan oleh adanya lockdown di berbagai negara akibat Covid-19. Disusul dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia serta pemberhentian beberapa rute penerbangan. 

Baca Juga: Pemerintah klaim laju kasus baru virus corona (Covid-19) mengalami penurunan

Kondisi ini pun membuat Suhariyanto khawatir. Pasalnya, penurunan jumlah kunjungan wisman bisa berdampak buruk pada sektor-sektor pendukung pariwisata. Penurunannya pun bukan hanya terjadi pada kunjungan wisman, tetapi juga kunjungan wisatawan domestik.

"Perlu kita waspadai karena akan berdampak buruk pada sektor pendukung pariwisata seperti tingkat hunian kamar hotel, transportasi, industri ekonomi kreatif, perdagangan, dan lain-lain. Bahkan ini sudah terjadi mulai Februari 2020," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×