kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jumat 16 Mei 2014, PDIP umumkan cawapres Jokowi


Senin, 12 Mei 2014 / 12:14 WIB
Jumat 16 Mei 2014, PDIP umumkan cawapres Jokowi
ILUSTRASI. Ekspor sepeda motor Honda produksi AHM


Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP akan mengumumkan nama fix pasangan cawapresnya pada hari yang sama dengan hari dirinya dimandatkan sebagai presiden oleh Megawati Soekarnoputri (12/5).

Menurut politisi PDIP, Ahmad Basarah, Jokowi akan mengumumkan cawapresnya hari Jumat, 16 Mei 2014 sebelum pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami akan mengumumkan cawapres Joko Widodo pada Jumat Suci, yaitu 16 Mei 2014," ujar Ahmad Basarah.

Sejauh ini, PDIP masih akan berdiskusi dengan dua partai koalisinya, yakni Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Seperti halnya penentuan capres PDIP adalah Jokowi berdasarkan mekanisme konstitusional atau AD/ART PDIP. Pada akhirnya, tetap keputusan cawapres akan dilegitimasi oleh Ibu Mega, dan tentunya berdasarkan chemistry yang dirasakan oleh Pak Jokowi sendiri," tambah Ahmad Basarah.

Sebelumnya, Ahmad membocorkan ada beberapa nama yang memang digodok untuk menjadi wakil dari Joko Widodo.

Dari internal PDIP, nama yang muncul adalah Puan Maharani. Sementara nama dari eksternal PDIP adalah Jusuf Kalla, Abraham Samad, Mahfud MD, Rizal Ramli, Ryamizard Ryacudu, dan Akbar Tandjung. Satu di antara nama-nama ini akan dipastikan menjadi cawapres Jokowi pada 16 Mei mendatang.

Ahmad Basarah pun menampik, jika PDIP disebut sebagai oposisi selama masa pemerintahan SBY dan Boediono.

"Tidak semua kebijakan-kebijakan Pak SBY ditentang oleh fraksi PDIP di parlemen. Bahkan lebih banyak yang disetujui," ujar Ahmad Basarah.

Ahmad menduga, Partai Golkar dan Partai Demokrat akan bergabung dengan partai pemenang mengingat kedua partai ini belum pernah mengambil posisi di luar pemerintahan.

"Partai lain belum tentu terbiasa berada di luar kekuasaan, PDIP, sejak reformasi, selalu berada di luar jalur kekuasaan. Namun kami tetap memakai prinsop kegotong-royongan," tutup Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×