kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.270   -93,00   -0,57%
  • IDX 7.082   -83,61   -1,17%
  • KOMPAS100 1.040   -15,38   -1,46%
  • LQ45 819   -12,96   -1,56%
  • ISSI 212   -2,46   -1,15%
  • IDX30 422   -5,72   -1,34%
  • IDXHIDIV20 506   -5,66   -1,11%
  • IDX80 118   -2,05   -1,70%
  • IDXV30 121   -1,84   -1,49%
  • IDXQ30 139   -1,54   -1,10%

Jokowi ogah ada bagi-bagi kursi dalam koalisi


Senin, 12 Mei 2014 / 06:25 WIB
Jokowi ogah ada bagi-bagi kursi dalam koalisi
ILUSTRASI. Gerai Alfamart di Jakarta Selatan.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

MAKASSAR. Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi, menegaskan dalam koalisi yang dipimpin partai berlambang kepala Banteng itu, tak ada pembicaraan soal jatah bagi-bagi kursi.

Kepada wartawan di sela-sela safari politiknya di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/5/2014), Jokowi mengatakan, bahwa bergabungnya Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), didasari oleh kesamaan visi-misi dan program.

"Di depan tidak ada bicara masalah itu (bagi-bagi kursi). Kalau itu di nomer satu kan, ya kembali (seperti) yang lalu-lalu lagi," katanya.

Jika ia terpilih menjadi presiden RI ke tujuh, maka mekanisme penyusunan kabinetnya adalah menunjuk orang-orang profesional, yang kompetensinya mumpuni. "(Mekanismenya) kriteria, (bukan) kamu mau setor berapa," ujarnya.

Kata dia tak sekalipun antara PDIP, PKB dan Partai NasDem membicarakan soal posisi menteri hingga calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi.

Namun pada saatnya, penunjukan cawapres dan mentri akan melibatkan pada petinggi dari partai peserta koalisi. Namun hal itu harus didahului oleh kesamaan visi-misi dan program. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×