Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tokoh pers nasional dan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama wafat pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB. Istana Kepresidenan menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas meninggalnya Jakob Oetama.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, kepergian Jakob Oetama menjadi duka bagi Indonesia juga pers di Indonesia. "Republik Indonesia dan pers Indonesia berduka, sangat berduka," ujar Fadjroel, Rabu (9/9).
Fadjroel pun menyampaikan, Jakob Oetama merupakan mercusuar pers Indonesia, mencintai dunia pers, bergaul dengan semua kalangan juga setia terhadap prinsip jurnalistik, demokrasi, kebhinekaan, kemanusiaan serta kerakyatan.
"Pak JO, biasanya kami memanggil beliau, sosok yang selalu terbuka terhadap perubahan, selalu berbinar-binar bila berdiskusi tentang kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, demokrasi," jelas Fadjroel.
Baca Juga: Wapres: Jakob Oetama merupakan teladan dalam jurnalisme Indonesia
Dia juga menilai, Jakob Oetama bukan hanya sebagai wartawan tetapi juga intelektual, akademisi, dan pengusaha. Bahkan, menurutnya, Jakob Oetama salah satu sosok yang tak pernah berhenti menyempurnakan diri sebagai manusia Indonesia.
"Selamat jalan Pak JO, pengagum setia Ibu/Bapak Bangsa Indonesia yang selalu beliau kutipkan pemikiran dan teladan hidup mereka, bila berdiskusi dalam suasana hangat dan egaliter," ujar Fadjroel.
Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, pada pukul pukul 13:05 WIB, Rabu (9/9), dalam usia 88 tahun.
Almarhum disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia Palmerah Selatan dan akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (10/9).
Selanjutnya: Mengenang Jakob Oetama yang selalu menekankan etika jurnalistik tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News