kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jubir ESDM: Jero gunakan DOM untuk bagi laptop


Sabtu, 06 September 2014 / 18:01 WIB
Jubir ESDM: Jero gunakan DOM untuk bagi laptop
ILUSTRASI. Promo Klinik Natasha Spesial Ramadhan Periode 22-28 Maret 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Saleh Abdurahman mengatakan, Menteri ESDM Jero Wacik kerap menggunakan Dana Operasional Menteri (DOM) sebagai sumbangan dalam berbagai kegiatan. Salah satunya dengan membagikan laptop ke Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.

"(Penggunaan) DOM terserah menteri. Bantuan laptop ke SD, SMP itu biasa gunakan dana itu," ujar Saleh di Jakarta, Sabtu (6/9).

Saleh mengungkapkan, DOM yang diterima Jero sebesar Rp 120 juta per bulan dan Menteri ESDM itu tak pernah mengeluhkan jumlah DOM yang diterimanya. "Beliau acara banyak, perkawinan, meresmikan acara itu kan banyak sekali. Nggak (mengeluhkan). Saya tidak pernah dengar secara langsung," kata Saleh.

Saleh mengaku tidak mengetahui apakah Jero mengalokasikan DOM untuk kepentingan lain. Biasanya, Jero menggunakan dana tersebut dalam kegiatan operasional dalam kapasitasnya sebagai menteri. "Ya saya nggak tahu. DOM itu harus terkait dengan pekerjaan. Peruntukan diserahkan ke menteri. Beliau yang tahu untuk apa," ujarnya.

Saleh menampik adanya rapat fiktif yang dilakukan Jero selama menjabat sebagai menteri ESDM. Ia mengatakan, jika ada anggaran rapat yang tidak terpakai, maka akan dikembalikan ke bagian penganggaran.

"Itu sangkaan. Yang saya ikuti rapat yang asli. Anggaran tidak tersalur itu dikembalikan ke negara. Harusnya gitu," ujarnya.

Jero disangka melakukan pemerasan. Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, nilai uang yang diduga diterima Jero sekitar Rp 9,9 miliar. KPK menyebut uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Jero, termasuk pencitraan.

Setelah dilantik menjadi Menteri ESDM, menurut KPK, Jero meminta besaran dana operasional menteri (DOM) ditambah. Jero juga diduga memerintahkan anak buahnya untuk mengupayakan penambahan tersebut.

Salah satu cara yang diperintahkan untuk meningkatkan dana operasional menteri itu adalah dengan menggelar rapat-rapat yang sebagian besar merupakan rapat fiktif. Selain itu, ada juga cara berupa pengumpulan dana dari rekanan proyek di Kementerian ESDM. (Ambaranie Nadia Kemala Monavita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×