CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Jero dianggap bukan orang yang tepat di ESDM


Sabtu, 06 September 2014 / 15:31 WIB
Jero dianggap bukan orang yang tepat di ESDM
ILUSTRASI. Anime Solo Leveling Mendapatkan Trailer Baru, Terungkap Jadwal Tayang Tahun 2024


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penunjukkan Jero Wacik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan suatu kekeliruan, kata anggota Komisi VII DPR dari fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani.  Dewi mengungkapkan hal itu ketika mengomentari dugaan kasus korupsi yang kini menimpa Jero.

Menurut Dewi, Jero tidak punya kompetensi yang mumpuni untuk ditempatkan dalam kementerian tersebut. "Jero kan sebelumnya menteri Kebudayaan dan Pariwisata, lalu jadi menteri ESDM. Ini namanya not the right man in the right place," kata Dewi dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, (6/9/2014).

Dewi mengatakan, kemungkinan tersangkutnya Jero dalam kasus korupsi tidak sepenuhnya kesalahan dia. Jero, kata Dewi, mungkin tidak memahami seluk-beluk dunia pertambangan mineral sehingga tidak menyadari ikut terjerat tindak pidana korupsi.  "Dia tidak paham sehingga dia tidak sadar kalau terpeleset," kata Dewi.

Dewi berharap agar presiden terpilih Joko Widodo nantinya menunjuk orang-orang yang tepat di tempat yang tepat, termasuk dalam sektor sumber daya mineral.

KPK menetapkan Jero sebagai tersangka korupsi pada 2 September 2014. Selama menjadi Menteri ESDM, Jero diduga telah memeras sejumlah rekanan kementerian tersebut.  Menurut KPK, terhitung sejak tahun 2011 hingga 2013, total uang yang diperoleh Jero dari dugaan tindakan korupsi mencapai Rp 9,9 miliar. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×