kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dahlan Iskan beri isyarat, Jero peras Pertamina


Jumat, 05 September 2014 / 18:57 WIB
Dahlan Iskan beri isyarat, Jero peras Pertamina
ILUSTRASI. OJK luncurkan aplikasi Portal Informasi dan Monitoring Efek IKNB (PRIME) demi wujudkan pengawasan terintegrasi.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberikan titik terang atas perusahaan plat merah yang diduga diperas oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Saat ditanya soal pemerasan terhadap BUMN yang dilakukan Jero, Dahlan pun menyebut nama mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. 

"Ya, saya percaya dengan apa yang dikatakan bu Karen. Begitu saja," ujar Dahlan di kantor presiden, Jumat (5/9/2014). 

Saat ditegaskan bahwa pemerasan itu terjadi di Pertamina, Dahlan pun berkilah karena mengaku tak melihat langsung praktek pemerasan itu. Namun, Dahlan mengakui Karen sempat bercerita padanya soal aksi pemerasan terhadap Pertamina. "Ceritanya kurang lebih sama seperti apa yang disampaikan ke KPK," ucap dia. 

Dahlan tak mau lagi berkomentar saat kembali didesak apakah pengakuan Karen itu terkait ancaman dilaporkan ke Jero Wacik apabila Karen tak memenuhi permintaan uang dari mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. "Hm..., nggak ngomong. Nggak ngomong," kata Dahlan langsung memasuki ruang rapat.

Jika merujuk pada fakta persidangan kasus suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Direktur Utama (sekarang mantan) Pertamina Karen Agustiawan memang pernah mengaku pernah diancam akan dilaporkan kepada menteri. Karen menyampaikan hal tersebut ketika diperiksa sebagai saksi dalam persidangan.

Dia mengaku pernah dimintai uang oleh Rudi sekitar Juni 2013. Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut, kata Karen, Rudi menyampaikan kepadanya bahwa akan ada pengesahan APBN Perubahan untuk Kementerian ESDM sekitar Juni 2013. 

Karen juga mengatakan, ketika meminta uang, Rudi sempat mengancam akan melaporkan Karen kepada menteri. Namun, Karen tidak menyebutkan menteri yang dimaksudkan Rudi tersebut. Menurut Karen, Pertamina tidak akan memberikan uang kepada DPR terkait pengesahan RAPBN atau APBN Perubahan karena pembiayaan Pertamina bukan berasal dari APBN. 

KPK menduga nilai uang yang diterima Jero mencapai Rp 9,9 miliar. Menurut Bambang, uang senilai Rp 9,9 miliar tersebut diberikan jajaran di lingkungan Kementerian ESDM atas permintaan Jero sepanjang 2011-2013. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×