kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Waspada memasuki musim hujan mulai bulan ini


Sabtu, 03 November 2018 / 17:50 WIB
Jokowi: Waspada memasuki musim hujan mulai bulan ini
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim hujan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan untuk waspada. Terutama daerah-daerah yang rawan banjir.

“Musim hujan yang sudah masuk bulan ini dan puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2019,” kata Jokowi melalui akun instagramnya, Sabtu (3/11).  

Menurut data Kementerian PUPR, ada 20 kota rawan banjir di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda, Makassar, Ambon, Manado, Gorontalo, Kendari, Palembang, Jayapura, Sorong dan Palu.

Menurut Jokowi, banjir yang terjadi di kota akan menimbulkan kerugian lebih besar karena akan menggenangi kawasan permukiman dan pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Karena itulah, Jokowi menegaskan di kota-kota itu, pemerintah telah melakukan kegiatan pengendalian banjir berupa normalisasi saluran air – sungai, tanggul, dan kanal -- sepanjang 142 kilometer, membangun 16 pintu air, dua kolam retensi, dan dua unit sistem pompa.

“Tentu saja, kita semua berharap, negeri ini dapat melalui puncak musim hujan tanpa banjir dan genangan,” ujarnya.

Lihat postingan ini di Instagram

Ini penampakan Sungai Ciliwung di Jakarta kini. Pinggirnya sudah ditanggul, berikut jalan beton di sepanjang tepian sungai. Saat ini air Sungai Ciliwung yang mengalir membelah ibukota masih dangkal. Kita memasuki musim penghujan dengan waspada. Musim hujan sudah mulai bulan ini, dan puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2019. Menurut data Kementerian PUPR, ada 20 kota rawan banjir di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda, Makassar, Ambon, Manado, Gorontalo, Kendari, Palembang, Jayapura, Sorong dan Palu. Nah, banjir yang terjadi di kota akan menimbulkan kerugian lebih besar karena akan menggenangi kawasan permukiman dan pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Karena itulah, di kota-kota itu, pemerintah telah melakukan kegiatan pengendalian banjir berupa normalisasi saluran air – sungai, tanggul, dan kanal -- sepanjang 142 kilometer, membangun 16 pintu air, dua kolam retensi, dan dua unit sistem pompa. Tentu saja, kita semua berharap, negeri ini dapat melalui puncak musim hujan tanpa banjir dan genangan.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×