Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai bergulir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, alasan utama dibangunnya IKN adalah untuk pemerataan baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.
Pemerataan belum terjadi di Indonesia karena 58% produk domestik bruto (PDB) ada di Jawa dan 56% penduduk Indonesia juga ada di Pulau Jawa.
"Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan yang namanya pemerataan pembangunan tidak Jawasentris tapi Indonesiasentris," ujarnya dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/2).
Ia menegaskan, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Provinsi Kalimantan Timur bukan merupakan gagasan dirinya. Jokowi menyebut, Presiden pertama RI Soekarno telah menggagas pemindahan ibu kota sejak tahun 1960 yang lalu.
"Ini sudah sejak Bung Karno tahun 1960, Bung Karno sudah akan memindahkan Ibu Kota Jakarta itu ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya," ungkapnya.
Baca Juga: Terima Kunjungan Menlu China, Jokowi Bahas Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hingga IKN
Selain itu, pemindahan ibu kota bukan sekedar pemindahan fisik terkait bangunan atau gedung-gedung pemerintahan. Melainkan, pemindahan budaya kerja dan pola pikir baru disertai dengan sistem dan sumber daya manusia yang dipersiapkan dengan baik.
"Sehingga kita harapkan nanti ibu kota baru ini betul-betul sebuah Ibukota yang negara lain tidak memiliki, negara lain tidak memiliki," tutur Jokowi.
Ia meyakini, proyek IKN akan rampung dalam 15 tahun hingga 20 tahun mendatang dan IKN menjadi kota pemerintahan. Sedangkan Jakarta, meski tidak lagi menjadi ibu kota negara, Presiden menyebut Jakarta akan tetap diperbaiki dan menjadi kota bisnis, pariwisata, hingga ekonomi.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke IKN, Menteri PUPR: Jakarta Tidak Akan Ditinggalkan Begitu Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News