kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menteri Bahlil Ingin Investasi Jadi Motor Utama Penggerak Pertumbuhan Ekonomi


Kamis, 16 Februari 2023 / 16:26 WIB
Menteri Bahlil Ingin Investasi Jadi Motor Utama Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, sebuah negara yang ekonominya sehat tidak hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai pendorong pertumbuhan investasi. Namun, investasi juga harus menjadi penggerak utama.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa depan, investasi akan menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini pemerintah sendiri sedang gencar mencari investor, utamanya untuk mendukung proses hirilisasi dalam negeri.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, sebuah negara yang ekonominya sehat tidak hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, investasi juga harus menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

“Ke depan sebuah negara yang sehat jangan hanya mengandalkan konsumsi,” tutur Bahlil kepada awak media, Kamis (16/2).

Baca Juga: Bahlil Ungkap Peran UU Cipta Kerja dalam Hilirisasi Indonesia

Tahun 2022 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31%. Investasi menjadi urutan kedua yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut yakni sebesar 30%. Sedangkan konsumsi ada di urutan pertama dengan kontribusinya sebesar 51,65%.

“Menurut saya, awalnya kontribusi konsumsi 60% ke pertumbuhan ekonomi, sedangkan investasi dulu sebesar 20%, dan sekarang sudah 30%. Nah nggak bisa naif antara investasi dan konsumsi, serta ekspor dan impor punya satu mata rantai yang kuat,” jelas Bahlil.

Menurut Bahlil, jika tidak ada investasi, ekspor barang jadi atau setenngah jadi tidak akan terwujud. Hal yang sama dengan konsumsi, jika tidak ada investasi yang masuk maka akan sulit untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah akan terus mendorong investasi yang masuk ke tanah air. Targetnya dari 30% kontribusinya ke pertumnbuhan ekonomi, diharapkan bisa meningkat menjadi 32%.

“Karena itu punya korelasi kalau investasinya tinggi kepada industri maka akan mengarah ke ekspor impor kita yang baik,” tambahnya.

Meski begitu, Bahlil tak memungkiri untuk mendorong investasi untuk mampu menjadi urutan pertama pendorong pertumbuhan ekonomi. Maklum, pemerintah juga masih dalam poroses pemulihan dari pandemi Covid-19.

Dia berharap, dengan adanya peta jalan hirilisasi yang saat ini gencar dilakukan pemerintah bisa mendorong investasi menjadi lebih tinggi lagi, sehingga bisa menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: LG Mundur dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik? Ini Kata Bahlil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×