kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi tak datang, peresmian Wisata Mandeh mundur


Sabtu, 16 Mei 2015 / 09:50 WIB
Jokowi tak datang, peresmian Wisata Mandeh mundur
ILUSTRASI. Buah Delima


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

PADANG. Presiden Joko Widodo sedianya menghadiri acara peresmian kawasan wisata di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (16/5/2015). Namun, Jokowi berhalangan hadir dalam acara tersebut sehingga persemian kawasan wisata pun diundur. 

Hal tersebut diutarakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dalam pertemuan di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Jumat (15/5/2015) malam. 

"Diundur, bukan dibatalkan. Karena Presiden awal Juni ini mulai konsentrasi ke acara keluarga beliau dan ada beberapa acara lain," ujar Andrinof. 

Diketahui, Jokowi tengah sibuk menyiapkan pernikahan anaknya, Gibran Rakabuming yang akan berlangsung pada 11 Juni 2015. Oleh karena itu, peresmian kawasan wisata Mandeh akan dilakukan setelah pernikahan anak Jokowi berlangsung. 

"Begitu selesai resepsi anaknya, beliau akan ke Sumatera Barat dan akan mencanangkan kawasan Mandeh," kata Andrinof. 

Selaku menteri yang membidangi pembangunan wilayah di Indonesia, Andrinof mendukung penuh berkembangnya kawasan wisata Mandeh. Rencananya, hari ini akan diadakan juga festival Mandeh dan Mandeh Joy Sailing di kawasan wisata tersebut. 

Selain Andrinof, hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk melihat kegiatan tersebut. Menurut Andrinof, kegiatan-kegiatan yang diadakan di kawasan wisata Mandeh berdampak positif untuk memajukan potensi pariwisata di Sumatera Barat. 

"Tinggal bagaimana kita manfaatkan potensi itu dan peluang sebagai daerah yang strategis, punya objek wisata yang luar biasa," ujarnya. Bahkan, kata dia, Bappenas dan Kementerian Pariwisata menjadikan pengembangan kawasan wisata ini ke dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

"Potensi besar ini jangan terlalu lama dibiarkan. Kita harus berbuat apa yang bisa untuk memajukan," ucap dia. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×