Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo sudah mengatakan akan melakukan perampingan eselon III dan IV di kementerian. Rencana tersebut pun masih terus dimatangkan dan dilaksanakan secara bertahap.
Seiring dengan perampingan birokrasi, Jokowi pun berharap adanya pengimplementasian sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang diharapkan dapat mendukung dan mempercepat kerja pemerintah dan para ASN dalam menjalankan tugas.
Baca Juga: Presiden Jokowi pastikan dewan pengawas KPK akan diisi figur terbaik
Meski begitu, Jokowi pun menegaskan, pemanfaatan AI tersebut dilakukan untuk menunjang kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh para ASN itu sendiri. Pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis administrasi dan pengolahan data yang biasanya dilakukan secara manual diharapkan dapat beralih dengan memanfaatkan teknologi yang kini sudah berkembang sehingga dapat lebih efisien dan mengurangi waktu yang dibutuhkan.
"Kita ingin karena sekarang ada AII yang bisa membantu kita dalam hal yang bersifat teknis administrasi, bisa juga mengerjakan berkaitan dengan akumulasi dan pengolahan data. Jadi ini yang mau kita kerjakan," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Senin (2/12).
Pemanfaatan sistem kecerdasan buatan pun dipandang sebagai satu hal yang sudah harus dilakukan di birokrasi pemerintahan. Menurutnya, tantangan dan tugas-tugas ke depan yang semakin berat memerlukan kecakapan, kecepatan, dan alat bantu pelayanan untuk semakin meringankan tugas-tugas tersebut.
"Kalau kita memiliki alat-alat atau instrumen yang membuat kita cepat dalam bertindak dan memutuskan, maka itu akan membantu sekali dalam mengelola pemerintahan dan negara ini," tambah Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Munas itu urusan internal Golkar
Jokowi juga menerangkan, perampingan eselon III dan IV dilandasi dengan semangat untuk mengurangi rentang pengambilan keputusan sehingga pemerintah dapat lebih leluasa dalam bergerak dengan cepat mengambil keputusan.
"Kita butuh sebuah kecepatan dalam memutuskan. Kita butuh kecepatan dalam bertindak di lapangan karena perubahan-perubahan sekarang ini begitu cepat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News