kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi Sebut Inflasi Pangan Terkendali dengan Baik


Jumat, 06 September 2024 / 12:30 WIB
Jokowi Sebut Inflasi Pangan Terkendali dengan Baik
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa inflasi pangan terkendali dengan baik.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa inflasi pangan terkendali dengan baik. Hal itu disampaikan saat mengunjungi Pasar Soponyono di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Menurut Jokowi, harga sejumlah bahan pangan pokok mengalami penurunan yang signifikan, salah satunya bawang merah yang biasa dijual di atas Rp 40.000 per kilogram, kini hanya Rp 25.000 per kilogram.

"Saya kira baik ya. Jadi inflasi inti kita terutama pangan itu pada kondisi yang baik," ujar Jokowi, Jumat (6/9).

Selain bawang merah, Jokowi juga mengamati harga telur yang saat ini mencapai Rp 24.000 per kilogram. Jokowi menambahkan bahwa selama empat bulan terakhir pasokan pangan mencukupi dan distribusi berjalan lancar sehingga berdampak pada stabilitas harga.

Baca Juga: Ada Pilkada, Bapanas Minta Bulog Pastikan Cadangan Beras di Atas 2 Juta Ton

"Kalau inflasi itu berada pada posisi deflasi selama empat bulan saya kira karena pasokannya cukup, distribusinya baik," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi selama empat bulan beruntun. Teranyar, pada Agustus 2024 terjadi deflasi 0,03% secara bulanan atau month to month (MtM).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, deflasi yang terjadi selama empat bulan beruntun bukan dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun. Menurunnya daya beli masyarakat biasanya tercermin dari inflasi inti.

Pada Agustus 2024 inflasi komponen inti tercatat sebesar 2,02% year on year (YoY), atau meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,95% YoY.

“Kalau lihat dari core inflasinya, masih positif, mungkin bukan dari situ (penurunan daya beli). Kalau deflasi berasal dari (penurunan) harga pangan memang diupayakan oleh pemerintah,” ujar Sri Mulyani kepada awak media, Senin (2/9).

Baca Juga: Jokowi Resmikan RS Kemenkes Surabaya Senilai Rp 2 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×